Ada hal-hal yang tidak membatalkan puasa, tapi membuat puasa jadi sia-sia. Hanya sekadar menahan haus dan lapar saja, karena tidak dapat pahala apa-apa.
Bayangkan saja bagaimana sakit hatinya seorang pekerja, yang setelah lelah bekerja seharian, tapi kemudian tidak diberi upah satu sen pun.
Seperti itulah kira-kira nasib mereka yang berpuasa, tapi kesehariannya masih penuh dengan perbuatan yang dikategorikan sebagai tidak baik.
Nah, sekarang mari kita cermati perilaku keseharian kita, bagaimana kita mengalokasikan waktu selama 24 jam sehari.
Jika melihat gaya hidup para remaja dan anak muda zaman sekarang, harus diakui mereka tak pernah lepas dari yang namanya gawai, baik berupa telepon pintar maupun laptop.
Makanya, ada julukan khusus bagi mereka yang menerapkan gaya hidup seperti itu, yakni "kaum rebahan".
Rebahan sambil main media sosial, bisa menjadi cara ampuh bagi banyak orang untuk melupakan lapar dan haus saat berpuasa.
Bemain gawai, sebetulnya bisa berdampak positif. Bahkan, bagi mereka yang kreatif, dengan menggunakan gawai bisa menangguk cuan yang lumayan.
Atau, kalaupun bukan bermotif mencari cuan, dengan gawai kita bisa mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan, termasuk ilmu agama.
Kita ingin membaca kitab suci Al Quran, semuanya bisa dilakukan dengan gampang dari gawai.