Dalam sebulan terakhir ini, berita terkait Kementerian Keuangan demikian banyak. Berita tersebut sebagian besar bersifat negatif yang menurunkan citra kementerian tersebut.
Jangan mengira yang dimaksud berita hanya yang ditulis oleh media massa atau yang ditayangkan siaran televisi semata-mata.
Sekarang, justru berita yang menyebar dengan cepat melalui media sosial, menjadi yang dominan dalam membentuk opini publik, sehingga menjadi sorotan masyarakat.
Dapat dibayangkan, betapa sulitnya posisi seorang Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Beliau seperti mendapat cobaan bertubi-tubi.
Baru saja beliau merespon atas kasus yang menimpa seorang pejabat di jajarannya, muncul lagi rentetan kasus-kasus yang lain.
Dua instansi di bawah komando Sri Mulyani yang sangat disorot adalah Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai.
Hanya karena ulah anak seorang pejabat di Ditjen Pajak yang menganiaya seorang remaja, kasusnya jadi menggelinding sangat jauh.
Akhirnya, boleh dikatakan bahwa telah terjadi krisis kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan.
Padahal, awalnya "badai" yang menerpa kementerian dimaksud, seperti datang secara tak sengaja, yakni kasus penganiayaan remaja di atas.
Kebetulan, dari media sosial diketahui bahwa si pelaku penganiayaan gemar memamerkan gaya hidup mewah.