Berkendaraan di jalan raya sekarang ini terasa ngeri-ngeri sedap, karena demikian seringnya terjadi kecelakaan. Bahkan, tak jarang terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan.
Akhirnya, jangan heran bila ada pengamat lalu lintas yang berpendapat, jalan raya seolah menjadi "arena pembunuhan".
Soalnya, sekian banyak nyawa melayang, baik di jalanan kota besar yang macet, maupun di jalan tol yang mulus yang membuat para pengemudi memacu kencang kendaraannya.
Juga, di jalan biasa yang menghubungkan satu kota dan kota lainnya. Biasanya, saat memasuki wilayah pedesaan, jalannya meliuk-liuk, menikung, menanjak, dan menurun.
Seperti kecelakaan beruntun yang terjadi baru-bari ini di jalan raya antar provinsi yang menghubungkan kota Padang (Sumbar) dan Pekanbaru (Riau).
Kejadian tersebut tepatnya terjadi di Padang Panjang pada 26 Januari 2023. Sebuah truk yang remnya blong menabrak 8 kendaraan dan menewaskan 3 orang (Kompas.com, 27/1/2023).
Kalau kita cari lagi kecelakaan beruntun yang terjadi di berbagai tempat di tanah air yang memakan korban jiwa, akan banyak sekali kasus yang ditemukan. Bisa dikatakan terjadi bertubi-tubi.
Persoalannya, tentu kita tak ingin jadi korban berikutnya. Padahal, di lain pihak, kita tak mungkin menghindar dari melakukan perjalanan.
Kita bisa saja berfungi sebagai pengemudi kendaraan roda empat atau roda dua, juga bisa sebagai penumpang. Semuanya mengandung risiko.
Nah, bagaimana cara mengantisipasi agar kita tidak menjadi korban keganasan lalu lintas? Paling tidak, beberapa hal berikut perlu diperhatikan.
Pertama, kendaraan kita harus sehat. Apa kriteria kendaraan yang sehat, silakan mencari referensinya. Satu hal yang mutlak, rem harus berfungsi dengan baik.