Siapa bilang profesi pekerja rumah tangga (PRT) sebagai pekerjaan kelas bawah yang gampang dilakukan oleh siapa saja?
Ya, kalau PRT yang bekerja asal-asalan, tentu tidak sulit. Tapi, yang bekerja secara sungguh-sungguh dan tulus, tak gampang mencarinya.
Soal ketrampilan bekerja akan gampang dikuasai jika PRT bekerja secara sungguh-sungguh dan rajin bertanya pada majikannya.
Maka, PRT asal pelosok pun tak canggung menggunakan mesin cuci dan alat-alat rumah tangga modern lainnya yang tak ditemui di desa asalnya.
Tapi, itu saja tidak cukup. Ketulusan dalam bekerja atau bekerja dari hati, akan membuat majikan lebih nyaman.
Kalau sudah seperti itu, soal upah tak lagi menjadi masalah. Majikan dengan senang hati menaikkan upah dan bahkan memberikan bonus, agar si PRT merasa betah.
PRT yang bekerja sungguh-sungguh dan tulus akan terlihat pula dari integritas atau kejujurannya.
Mereka tak mau mengambil uang majikannya, meskipun uang itu tergeletak di depan matanya dan si majikan lagi tidak di rumah.
Itulah makanya, begitu di satu keluarga merasa cocok dengan seorang PRT, akan diperlakukan sebagai keluarga sendiri, sehingga si PRT akan bertahan dalam waktu yang sangat panjang.
PRT yang baik, ternyata sangat besar pengaruhnya pada anak majikan yang diasuhnya, jika si majikan punya anak kecil.
Nah, seorang bule Amerika Serikat (AS) bernama Andy menjadi contoh bahwa betapa terkesannya ia dengan pengasuhnya di masa kecil.