Sungguh saya tidak menyesal mematikan layar kaca ketika pertandingan final Piala Dunia 2022 di Qatar baru menyelesaikan babak pertama.
Ya, tentu semua sudah pada tahu, pada babak pertama, Argentina berhasil menang 2-0 atas Perancis. Suatu hal yang diluar dugaan saya, karena Perancis seperti kurang greget.
Saya lirik jam dinding, jarum pendek sudah diangka 11 dan jarum panjang di angka 12. Pantas saja rasa kantuk mulai menyerang.
Ada satu "penyakit" yang membuat saya tidak nyaman, yakni susah tidur jika jam tidur saya diubah.
Karena jadwal tidur saya biasanya memang sekitar pukul 22.30 hingga 23.15, dan sudah terbangun selambat-lambatnya jam 04.00 untuk salat subuh.
Makanya, saya pikir sebaiknya saya matikan saja layar kaca. Ini persis seperti ketika saya menonton pertandingan sehari sebelumnya.
Pada laga perebutan tempat ketiga tersebut, saya hanya menyaksikan hingga babak pertama usai
Paginya, ketika saya tahu skor akhir Koasia menang 2-1 atas Maroko, saya merasa gembira. Saya tidak merasa rugi lebih cepat tidur, karena ternyata tak ada gol di babak kedua.
Nah, untuk laga final, saya sudah berniat untuk menonton siaran langsung sampai selesai. Bukankah hanya sekali dalam 4 tahun?
Sebagai persiapan, saya mencoba untuk tidur siang, pada Minggu (18/12/2022). Sayangnya, karena tidak terbiasa, saya tak tertidur.
Tapi, karena Argentina sudah meraih kemenangan 2-0 di babak pertama, pikiran saya berubah dan merasa pertandingan sudah selesai.