Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Warung Kelontong Tidak Tumbang Digempur Minimarket, Kenapa?

Diperbarui: 28 November 2022   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi warung kelontong|dok. Shutterstock/Rembolle, dimuat Kompas.com

Bisnis warung kelontong ternyata tetap eksis di tengah gempuran minimarket. Padahal, banyak pengamat yang mengkhawatirkan bahwa warung kelontong akan tamat riwayatnya.

Ternyata, di setiap ada ancaman, bagi orang-orang yang kreatif, termasuk di dunia bisnis, justru dibaca sebagai ada peluang.

Makanya, bagi para pelaku usaha kecil seperti pemilik toko kelontong, jangan terlalu cemas bersaing dengan minimarket yang makin merambah masuk ke kawasan pemukiman.

Memang, kalau melihat penetrasi dua minimarket paling agresif, Alfamart dan Indomaret, seakan tidak memberi kesempatan warung kelontong untuk bernapas.

Tapi, sehebat-hebatnya suatu usaha, termasuk misalnya yang dimiliki seorang konglomerat sekalipun, pasti ada kelemahannya.

Maka, mempelajari dengan seksama apa kekuatan dan kelemahan minimarket, menjadi dasar strategi yang diterapkan oleh pelaku usaha kecil yang ingin sukses.

Misalnya, soal kelengkapan barang, pedagang warung kelontong bisa meniru minimarket. 

Meskipun, karena warungnya kecil, barang yang banyak jenis dan mereknya itu, terpaska ditumpuk.

Pemandangan barang yang display-nya kurang memenuhi kaidah estetika itu, bisa dimaafkan, toh yang penting barangnya lengkap.

Bahkan, minimarket adakalanya juga tidak lengkap, tidak menyediakan semua merek dari jenis barang tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline