Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

4 Negara Maju yang Dorong Warganya Punya Banyak Anak

Diperbarui: 19 November 2022   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dok. Reuters, dimuat okezone.com

Populasi dunia saat ini sudah demikian padat karena dihuni oleh 8 miliar manusia. Tentu saja, banyak konsekuensi yang harus dihadapi akibat ledakan penduduk.

Pertama, terkait soal pangan akan muncul kekhawatiran, apakah produksi pangan mencukupi untuk 8 miliar mulut yang masing-masing makan tiga kali sehari.

Sejak meletus perang Rusia-Ukraina, pasokan gandum yang menjadi bahan pangan utama di berbagai belahan dunia, menjadi terganggu.

Bayangkan bila perang berlama-lama, tentu kondisi ini bisa mendatangkan krisis pangan bagi umat manusia yang jumlahnya selalu bertambah.

Kedua, terkait soal energi, yang seperti halnya pangan, juga terganggu gara-gara perang. Krisis energi akan berdampak jauh lebih luas, karena berbagai industri di seluruh dunia membutuhkannya.

Jadi, kalau energi langka, bisa-bisa banyak pabrik yang berhenti berproduksi. Dampaknya akan terjadi PHK massal di mana-mana.

Kalau pengangguran bertambah seiring kenaikan jumlah penduduk, tentu tingkat kesejahteraan warga dunia menurun.

Ketiga, sumber air bersih yang semakin terbatas. Hal ini berkaitan juga dengan lingkungan yang semakin memburuk kualitasnya akibat dieksploitasi demi memenuhi kebutuhan manusia.

Keempat, ketersediaan lahan untuk pemukiman seluruh penduduk yang semakin terbatas, sebagian terpaksa dengan menggusur kawasan konservasi.

Kelima, soal sampah yang semakin pelik penanganannya, mulai sampah pabrik hingga sampah rumah tangga. Setiap penambahan penduduk, identik dengan penambahan sampah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline