Punya anak berusia remaja di zaman teknologi canggih sekarang ini memang membuat para orang tua banyak yang dilanda kecemasan.
Berkat media sosial, pergaulan remaja sudah berbeda jauh dibandingkan apa yang dialami orang tua mereka di zaman dulu.
Remaja sekarang gampang sekali mendapat teman, meskipun teman tersebut bukan teman sekolah, teman kampus, dan juga bukan tetangga.
Lagi pula, foto dan video yang mengandung unsur pornografi pun sangat gampang diakses oleh anak-anak dan remaja yang sebetulnya belum boleh menonton.
Soalnya, mereka bisa terpapar kecanduan. Atau, lebih parah lagi, mereka akan meniru adegan yang ditontonnya.
Makanya, jangan heran jika anak sekarang menjadi lebih cepat dewasa dalam hal berhubungan dengan lawan jenis.
Berbagai survei menunjukkan bahwa persentase remaja usia sekolah yang sudah pernah berhubungan seks cenderung meningkat.
Dalam kondisi seperti itu, tak bisa lain, orang tua harus meningkatkan pengawasan pada anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
Padahal, di usia remaja pula seorang anak mulai merasakan jatuh cinta pada lawan jenisnya. Jika teman yang ditaksirnya juga merasakan hal yang sama, mereka akan berpacaran.
Bila anak berpacaran dengan frekuensi pertemuan yang belum begitu sering, mungkin tidak terlalu mencemaskan orang tua.
Si anak pun barangkali belum mau terbuka, belum berterus terang pada orang tuanya bahwa ia sudah punya pacar.