Kompetisi sepak bola di tanah air saat ini terbagi dalam 3 kelompok, yakni Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Liga 1 adalah liga paling elit yang berisi 18 klub terbaik Indonesia.
Tapi, sebetulnya ada satu "liga" lagi yang bersifat semi formal, yakni "Liga Tarkam" atau liga antar kampung.
Inilah wajah sepak bola Indonesia di tingkat akar rumput. Ada liga tarkam yang sudah terkelola dengan baik dan menjadi sebuah kompetisi lokal.
Namun, kebanyakan pertandingan sepak bola tarkam bersifat insidentil berupa turnamen skala kecil atau sekadar pertandingan persahabatan.
Biasanya, momen ulang tahun kemerdekaan, lebaran, menjelang bulan puasa, atau pas libur sekolah, menjadi saat yang baik untuk pelaksanaan liga tarkam.
Jangan anggap liga tarkam sebagai liga kaleng-kaleng. Ketika Liga 1 atau Liga 2 lagi libur, beberapa pemain profesional tak sedikit yang jadi pemain cabutan di liga tarkam.
Bahkan, jika ditelusuri ke sejumlah media daring, terbetik berita bahwa pemain asing yang merumput di Indonesia, ada yang mengisi masa liburnya dengan ikut liga tarkam, seperti terekam pada foto di atas.
Maksud pemain cabutan adalah pemain yang dicabut atau dicomot dari klub lain, saat sebuah klub liga tarkam mengalami kekurangan pemain.
Sepanjang ada kesepakatan harga untuk pemain cabutan dan ada izin dari klub yang pemainnya dicomot, tak ada masalah. Toh, setelah liga tarkam selesai, si pemain kembali ke klub asalnya.
Masalahnya, yang mungkin kurang disadari si pemain cabutan, permainan di liga tarkam adakalanya berlangsung dengan keras.
Jika seorang pemain cedera, fasilitas untuk pertolongan pertama tidak tersedia dengan baik. Apalagi, bila misalnya harus dibawa ke rumah sakit.