Bagi mereka yang meniti karier dalam jangka panjang di suatu perusahaan besar, baik milik negara maupun swasta, tentu paham dengan hierarki yang lazim di perusahaan tersebut.
Namanya juga perusahaan besar, paling tidak ruang lingkup operasinya bersifat nasional. Sehingga, jaringan kantornya tersebar di berbagai penjuru tanah air.
Nah, ada perbedaan yang signifikan jika dilihat dari tugas yang dilakukan oleh karyawan di kantor pusat dengan yang di kantor cabang.
Orang kantor cabang harus paham "lapangan", maksudnya mereka menjadi ujung tombak perusahaan dalam mencari dan mempertahankan pelanggan.
Untuk memperjelas, ambil contoh di sebuah bank yang masuk dalam 5 besar nasional dilihat dari sisi besarnya aset.
Struktur di bank tersebut terdiri dari kantor pusat (KP), kantor wilayah (KW), kantor cabang (KC), dan kantor cabang pembantu (KCP).
Nah, yang berdarah-darah mengejar target jumlah simpanan masyarakat, jumlah penyaluran kredit, jumlah transaksi e-banking, dan sebagainya, adalah orang KC dan KCP.
Sedangkan mereka yang bekerja di KP, sebagian besar tidak akan menghadapi nasabah secara langsung.
Tapi, untuk beberapa divisi yang membidangi bisnis perkreditan, memang orang KP pun juga berhadapan dengan nasabah, tapi nasabahnya bukan masyarakat umum.
Umpamanya, perusahaan besar yang mengajukan permohonan kredit sebesar triliunan rupiah, akan diproses dan disetujui (atau ditolak) oleh divisi terkait di KP.