Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Sampai Kapan Jalan Raya Jadi "Pembunuh Massal" di Indonesia?

Diperbarui: 7 September 2022   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kecelakaan maut|dok. liputan6.com/Abramena

Di Amerika Serikat (AS) masyarakatnya cemas dengan makin seringnya terjadi musibah penembakan massal, yang berkaitan dengan kebebasan memiliki senjata api.

Syukurlah, di Indonesia tidak atau jarang sekali terdengar adanya peristiwa penembakan massal secara tak keruan atau secara asal-asalan seperti di AS.

Namun, jangan dibilang negara kita lebih aman. Justru yang menjadi pembunuh massal di Indonesia adalah jalan raya, yang mau tak mau sering kita lewati.

Betapa tidak, dalam beberapa waktu terakhir saja, sudah berkali-kali terjadi kecelakaan yang merenggut banyak korban nyawa.

Terakhir, terjadi kecelakaan di jalan tol Semarang-Batang (Jawa Tengah) yang mengakibatkan 7 orang tewas, pada Senin (5/9/2022) yang lalu.

Kecelakaan tersebut dialami sebuah mobil travel dan penyebabnya karena pengemudinya mengantuk, sehingga mobil berjalan oleng ke kiri.

Setelah itu mobil travel menabrak truk yang berada di depannya dan mobil travel masuk ke parit, seperti ditulis Kompas.com (6/9/2022).

Beberapa hari sebelum kecelakaan di Batang tersebut, di Bekasi juga terjadi kecelakaan sebuah truk trailer yang menewaskan 10 orang dan 23 orang luka-luka.

Awalnya, truk trailer menabrak tiang listrik hingga roboh. Karena kejadian tersebut berlangsung di depan SDN Kota Baru Bekasi, maka yang jadi korban kebanyakan adalah anak sekolah yang kebetulan lagi berada di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

Jika kita telusuri berita yang lain, akan ditemukan banyaknya kecelakaan maut yang terjadi di jalan raya di berbagai penjuru tanah air.

Maka, jika disebut jalan raya sebagai pembunuh massal di Indonesia, tidaklah berlebihan. Meskipun yang dimaksudkan lebih banyak karena perilaku pengemudi yang lalai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline