Usai sudah gelaran Piala AFF U16 2022 di Yogyakarta tadi malam, Jumat (12/8/2022). Timnas U16 Indonesia dengan gemilang berhasil menjadi juara, dengan mengalahkan Vietnam 1-0 pada babak final.
Terobati sudah kekecewaaan penggemar sepak bola nasional atas kegagalan Timnas U19 pada turmanen AFF U19 yang juga diadakan di Indonesia, Juli lalu.
Kapten timnas U-16, M. Iqbal Gwijangge yang berdarah Papua, tampil menawan sepanjang turnamen, sehingga terpilih sebagai pemain terbaik.
Tentu, kelihaian pelatih lokal Bima Sakti yang dipercaya menukangi Timnas U-16 berperan besar. Namun, menarik mencermati komentar Bima Sakti yang rendah hati.
Dengan tegas Bima mengatakan bahwa yang paling berjasa adalah para orangtua pemain yang mengizinkan anak-anak mereka bermain bola sejak kecil.
PSSI juga dengan simpatik mendatangkan orangtua pemain dari berbagai daerah agar bisa menyaksikan anak-anaknya tampil di laga final kemarin. Biaya transportasi dan akomodasi mereka ditanggung PSSI.
Perlu diingat, latar belakang ekonomi para pemain, rata-rata dari masyarakat kelas bawah. Sebagai contoh, orangtua Nabil Asyura (striker timnas U16, asal Payakumbuh, Sumbar) sampai berutang demi mengembangkan bakat anaknya.
Jangankan untuk membeli sepatu bola, sekadar untuk makan saja, ibu Nabil berutang di warung dekat rumahnya agar mendapatkan beberapa butir telur.
Bima juga tak melupakan jasa para pelatih di sekolah sepak bola (SSB) yang pertama kali mengajarkan sepak bola pada anak-anak yang kemudian terpilih memperkuat timnas U-16.
Saya hanya meneruskan dan bukan saya yang berjasa, kata Bima Sakti. Tentu, kerendahhatian Bima mencerminkan karakternya yang tenang.
Tapi, publik dan juga PSSI memberikan apresiasi yang tinggi pada prestasi Bima Sakti. Jadi, bukan Shin Tae-yong, pelatih super mahal asal Korea Selatan, yang mampu membersembahkan gelar juara