Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Lagi Mancing di Laut, si Bos Tak Tahu Ibunya Meninggal

Diperbarui: 8 Juni 2022   05:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi mancing di laut|dok. Abdul Hadi/acehkini, dimuat kumparan.com

Bagi yang hobi mancing, tentu akan merasakan sensasi tersendiri setiap kali berkesempatan melakukan hobinya. Memancing tersebut bisa dilakukan di sungai, di danau, atau di kolam pemancingan. Masing-masing lokasi punya kenikmatan yang berbeda.

Tapi, ada juga yang memancing ke lokasi yang menantang, seperti ke tengah laut lepas. Bagi para nelayan, memancing di laut lepas bukan lagi hal yang sulit, karena memang sudah pekerjaannya.

Namun, bagi orang kantoran yang memanfaatkan waktu libur di akhir pekan, memancing di tengah laut bukan perkara gampang. Apalagi bila ombak besar, butuh nyali yang  juga besar.

Tulisan ini tidak akan membahas seluk beluk atau tips memancing di tengah laut. Tentang tips ini rasanya sudah cukup banyak tulisan yang bisa dijadikan referensi, termasuk di Kompasiana.

Saat seseorang berada di manapun, sekarang ini sebaiknya selalu terhubung dengan pihak lain seperti keluarga dan sahabat-sahabatnya melalui alat komunikasi.

Artinya, bagi seorang yang hobi mancing di tengah laut lepas, perlu diingatkan apakah di lokasi pemancingan, dari hape yang dibawanya masih bisa tersambung dengan dunia luar?

Mungkin ini kelihatannya soal kecil. Bahkan, bisa jadi ada pemancing yang sengaja tidak ingin diganggu dengan mencari lokasi yang tak terjangkau oleh sinyal jaringan komunikasi.

Tapi, terkadang kita tak pernah tahu, ada berita penting yang harus kita terima, namun tidak tersampaikan gara-gara lagi berada di lokasi yang tak bisa dihubungi. 

Ada sebuah kisah nyata yang terjadi sekitar 2012 atau 2013. Ketika itu alat jaringan komunikasi belum secanggih sekarang. Jangan berharap ada sinyal pada hape saat berada di tengah laut lepas.

Nah, tersebutlah seseorang yang benama Ali, yang menjadi pejabat di sebuah BUMN. Ali menjadi kepala wilayah di sebuah provinsi di Sumatera.

Hobi kepala wilayah biasanya harus diikuti oleh para kepala cabang yang dibawahinya. Ya, begitulah cara para kepala cabang untuk mengambil hati bosnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline