Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Bisnis Startup: Strategi Bakar Uang Ibarat Buah Simalakama

Diperbarui: 3 Juni 2022   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi dok. kompas.tv

Beberapa perusahaan rintisan (startup) diberitakan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal ke karyawannya. Detik.com (31/5/2022) menulis bahwa penyebabnya terkait dengan makro ekonomi secara global.

Seperti diketahui, kondisi perekonomian, baik di tingkat nasional maupun global, diliputi ketidakpastian setelah lebih dari dua tahun dihantam musibah pandemi Covid-19.

Sekarang, sebetulnya kondisi mulai membaik, karena pandemi semakin terkendali, meskipun kasus baru Covid-19 belum sepenuhnya hilang. 

Bahkan, beberapa pakar bidang kesehatan mengatakan bahwa saat ini kita di Indonesia sedang dalam tahap transisi dari masa pandemi ke masa endemi.

Makanya, walaupun sewaktu lebaran yang lalu, banyak sekali pergerakan masyarakat dalam arus mudik dan arus balik, penambahan kasus Covid-19 tidak mengalami lonjakan yang tajam.

Kembali ke masalah PHK Startup, jika yang dituding sebagai penyebab adalah kondisi makro ekonomi, agaknya masih bisa diperdebatkan.

Bukankah kondisi tersebut juga dihadapi oleh semua jenis usaha? Kenapa sektor lain masih mampu eksis dan tidak sampai melakukan PHK massal.

Justru, bisa jadi yang jadi penyebab utama PHK massal di perusahaan startup adalah karena kekeliruan dalam menerapkan strategi bisnis, khususnya yang disebut dengan "bakar uang"

Bakar uang di atas maksudnya adalah upaya promosi dalam menggaet pelanggan baru dan meningkatkan loyalitas pelanggan lama, dengan memberikan diskon besar-besaran.

Program cashback, penambahan poin, bonus, dan berbagai cara lainnya, yang sebetulnya secara hitung-hitungan sudah tidak masuk akal, adalah contoh dari bakar uang tersebut.

Parahnya, banyak sekali perusahaan startup yang melakukan bakar uang, yang malah membuat konsumen bingung mau memilih yang mana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline