Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mendag Bilang Harga Stabil, Maksudnya Stabil Mahal?

Diperbarui: 15 April 2022   05:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendag Muhammad Lutfi saat sidak ke pasar|Foto: MPI, dimuat okezone.com

Sambil menunggu waktu berbuka puasa, Kamis sore (14/4/2022) saya nongkrong di depan televisi dan memilih saluran yang sedang menyiarkan berita.

Ada berita yang kontradiktif menurut saya, soal harga barang kebutuhan pokok. Memang, seperti sudah menjadi tradisi, setiap menjelang lebaran, karena meningkatnya permintaan, harga cenderung naik.

Tapi, kenaikan pada tahun ini rasanya cukup menyengat karena meliputi banyak sekali barang, termasuk harga yang ditetapkan oleh pemerintah seperti bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu dan gas elpiji.

Maka yang saya maksud dengan kontradiktif, di satu sisi ada berita demonstrasi mahasiswa antara lain di Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), Surabaya, dan Malang. 

Tuntutan para mahasiswa di atas relatif sama, yakni turunkan harga barang, seperti BBM, minyak goreng, serta pembatalan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Bahkan, demo yang di Lombok Timur berakhir dengan kericuhan antara para mahasiswa dan aparat kepolisian yang mengawasinya. 

Di sisi lain, ada berita Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, yang berlangsung Kamis (14/4/2022).

Dari hasil sidak tersebut, Mendag mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok relatif stabil dan stoknya dalam jumlah yang cukup. Artinya, selama masa Ramadan ini masyarakat tidak perlu khawatir.

Ya, bisa jadi dengan berbagai data yang dipegangnya, Mendag berkesimpulan seperti itu. Dan memang, untuk barang tertentu, setelah lonjakan harga yang melangit, sekarang ada yang turun lagi, seperti yang terjadi pada cabai rawit merah.

Namun, persepsi masyarakat secara umum, mengatakan hal yang sebaliknya, dan persepsi umum itulah yang disuarakan oleh para mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

Istri saya yang akhir-akhir ini semakin kritis jika ngobrol tentang harga barang, langsung berkomentar saat Mendag ngomong di layar kaca: "stabil apaan, stabil mahal?," ujarnya sewot.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline