Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Santri Perlu Waspada, Tak Semua Pesantren Steril dari Aksi Pencabulan

Diperbarui: 6 Juli 2022   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pornografi|dok. Thinkstock/Andrey Popov, dimuat Kompas.com

Banyak orang tua yang mengirimkan anaknya belajar di pondok pesantren, karena sangat berharap anak mereka punya modal ketahanan mental yang lebih kuat ketimbang hanya dididik di sekolah umum.

Ketahanan mental berbasis nilai-nilai agama sangat diperlukan mengingat saat ini godaan bagi para remaja terlalu banyak. Padahal, orang tua punya keterbatasan dalam mengawasi kegiatan anaknya.

Serbuan infomasi yang dengan gampang bisa diakses anak-anak melalui gawainya, sungguh meresahkan orang tua. Namun, di lain pihak gawai tersebut digunakan sebagai sarana belajar.

Sementara itu, sebagian orang tua murid malah masih tergolong gagap teknologi (gaptek), sehingga gampang dikibuli oleh anak-anak mereka.

Nah, kalau sudah begitu siapa yang bisa menjamin bahwa anak-anak tersebut hanya melihat konten yang bernilai edukatif saja dari gawainya?

Di lain pihak, serbuan konten bermuatan pornografi membuat anak-anak kewalahan menghindar, malah akhirnya bisa kecanduan. 

Jelaslah, benteng terbaik harus datang dari kesadaran anak itu sendiri. Itulah yang menjadi harapan orang tua dengan mengirimkan anaknya mondok di sebuah pondok pesantren.

Masalahnya, perlu kecermatan dalam memilih pondok pesantren. Soalnya, ternyata ada saja pondok pesantren yang tidak aman bagi murid-muridnya. 

Kompas.id (29/6/2022) memberitakan tentang belasan santriwati yang menjadi korban tindak kekerasan seksual di sebuah pondok peantren di Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.

Tindakan pencabulan itu diduga dilakukan empat pengajar dan satu santri (kakak kelas dari para korban), seperti yang diceritakan tiga keluarga santriwati yang mendatangi Polda Metro Jaya di Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Terlepas dari hukuman apa nantinya yang akan diterima oleh para pelaku (jika terbukti bersalah), para korban bisa jadi mengalami trauma yang sulit untuk dihilangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline