Bulan Ramadan adalah bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim di seluruh dunia. Inilah bulan yang istimewa, karena atas ibadah yang dilakukan seseoang, Allah memberikan pahala yang berlipat ganda.
Jelaslah, momen Ramadan seharusnya jangan sampai terlewatkan untuk beramal. Masalahnya, tak sedikit orang yang melalaikan ibadahnya, meskipun di bulan suci.
Dan orang yang lalai tersebut ada yang karena malas saja, ada pula karena keasyikan bekerja. Soalnya, banyak pelaku usaha yang justru memanfaatkan bulan puasa sebagai masa untuk menaikkan omzet penjualannya.
Apalagi, masyarakat pun sebagai konsumen banyak pula yang tergoda dengan iklan yang bersliweran di ruang publik maupun di media sosial, yang didesain khusus untuk menyambut datangnya bulan puasa.
Sisi psikologis masyarakat betul-betul dimainkan agar masyarakat merasa dengan membeli sesuatu seolah-olah menunjukkan perilakunya yang religius.
Khusus untuk Ramadan tahun ini, terasa spesial sekali bagi umat Islam, mungkin tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
Inilah Ramadan yang memberikan kelonggaran bagi masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah, setelah dua kali Ramadan berlangsung dalam susana sunyi karena ketentuan pembatasan sosial.
Dengan demikian, berbagai tradisi yang sudah lama ada di bulan puasa dan juga lebaran, kembali akan dilakukan oleh masyarakat, seperti berbuka bersama, salat tarwih berjamaah, membeli pakaian, peci, sarung, dan sebagainya.
Memang, pandemi belum sepenuhnya berakhir, tapi kasus baru sudah turun signifikan. Makanya, protokol kesehatan tetap diberlakukan dan program vaksinasi tetap digalakkan.
Kembali ke soal bisnis, sebetulnya ada banyak sekali bisnis yang menggiurkan di bulan puasa yang sudah mentradisi. Beberapa di antaranya akan dibahas sebagai berikut.
Pertama, bisnis makanan dan minuman. Mulai dari makanan untuk pembuka puasa (takjil) hingga menu makanan utama dengan aneka lauk pauk.