Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Dakwah Tanpa Ceramah, Kehebatan Mohamed Salah Selain Cetak Gol

Diperbarui: 6 Maret 2022   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mohamed Salah bersujud seusai cetak gol|Foto: AFP, dimuat suara.com

Judul di atas merupakan komentar saya atas tulisan kompasianer Dian S. Hendroyono tentang kiprah Mohamed Salah, pemain sepak bola di klub Liverpool yang juga andalan Timnas Mesir.

Dari tulisan Dian di atas terungkap bahwa berdasarkan penelitian secara akademis, tingkat kejahatan di Liverpool mengalami penurunan sejak Mohamed Salah bermain untuk klub kebanggaan kota kelahiran grup musik legendaris The Beatles itu.

Karena berupa kajian akademis, tentu apa yang disampaikan di atas lebih kredibel. Sesuai dengan referensi yang saya baca, salah satu tujuan dakwah adalah memperbaiki akhlak (tingkah laku, tabiat, perangai) masyarakat.

Nah, bukankah dengan menurunnya tingkat kejahatan, merupakan cerminan akhlak yang baik? Dan hal itu antara lain karena penggemar Mohamed Salah menjadikan pujaannya sebagai panutan (role model).

Salah tidak melakukan khutbah atau ceramah sebagaimana yang biasa dilakukan seorang pendakwah. Tapi, barangkali secara tanpa disadarinya, tingkah lakunya yang baik dan diperhatikan oleh penggemarnya, sudah merupakan dakwah.

Sebetulnya, masih banyak komentar tentang Mohamed Salah yang ingin saya tambahkan. Tapi, karena kolom komentar atas tulisan seseorang kurang pas kalau saya tulis berpanjang-panjang, sekalian saja saya tulis sebagai tulisan tersendiri. 

Meskipun Mesir akhirnya gagal meraih juara Piala Afrika 2021 (yang berakhir Minggu, 6/2/2022) setelah dikalahkan Senegal dalam drama adu penalti di laga final), pamor Salah tetap bersinar.

Kiprah Salah di Eropa menarik dicermati, karena seperti telah ditulis Dian, ia begitu dicintai oleh suporter Liverpool. Salah sudah memperkuat klub tersebut sejak 2017 dan sudah mencetak lebih dari 100 gol.

Tapi, kehebatan Salah bukan sebagai pencetak gol semata. Ia seperti menjadi "duta" yang baik bagi umat Islam ketika sebagian masyarakat Eropa punya ketakutan terhadap Islam (islamophobia), sejak belasan tahun terakhir ini.

Islamophobia tersebut sebagai dampak dari berbagai peristiwa yang dilakukan teroris yang terjadi di Amerika dan Eropa, dan diduga dilakukan oleh anggota organisasi tertentu yang labelnya berbau Islam.

Akibatnya, agama Islam dipersepsikan secara keliru oleh sebagian orang. Padahal, jelas ajaran agama Islam tidak membenarkan perilaku teroris seperti itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline