Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Luhut Telponan Saat Jokowi Pidato, Tak Masalah jika Terkait Tugas

Diperbarui: 8 Februari 2022   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen Luhut lagi telponan saat Presiden Jokowi berpidato|dok. Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, dimuat detik.com

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjadi sorotan publik dengan sentimen negatif karena kedapatan mengangkat telepon saat Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato (cnnindonesia.com, 6/2/2022).

Peristiwa itu terjadi saat Presiden dan sejumlah menteri, termasuk Luhut, sedang dalam acara peresmian kawasan pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022) yang lalu.

Namun, hal tersebut sudah diklarifikasi oleh Staf Khusus Kementerian Sekretariat Negara Faldo Maldini, bahwa semua pekerjaan menteri dalam rangka membantu tugas-tugas Presiden. Pekerjaan begitu banyak, sehingga koordinasi harus cepat dilakukan.

Kemudian, juru bicara Luhut, Jodi Mahardi, menjelaskan bahwa ketika itu Luhut sedang menerima telepon dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkaitan dengan lonjakan kasus Covid-19.

Menurut Jodi, hal itu memang harus dilakukan Luhut guna memberi laporan langsung kepada Joko Widodo, karena langkah pencegahan atau mitigasi harus cepat diambil.

Tulisan ini tidak akan membahas lebih jauh tentang tindakan Luhut di atas. Toh, dengan adanya klarifikasi tersebut, sebaiknya tidak perlu memperpanjang polemik yang sempat muncul.

Tapi, kondisi seperti yang dialami Luhut, dalam konteks pekerjaan orang kantoran, baik di instansi pemerintah, maupun di perusahaan swasta, relatif sering terjadi.

Maksudnya, ketika seorang pimpinan, katakanlah direktur utama di sebuah perusahaan, sedang memberikan pengarahan di depan para pejabat yang menjadi anak buahnya, ada saja salah seorang yang menerima telpon secara berbisik-bisik.

Jika jarak antara yang lagi telponan dengan sang pimpinan cukup jauh, tidak terlihat oleh pimpinan dan juga tidak mengganggu mereka yang mendengar arahan pimpinan, asal dilakukan sebentar saja, rasanya tidak masalah.

Siapa tahu, materi telponan tersebut masih berkaitan dengan topik arahan pimpinan. Contohnya, berupa data yang nantinya akan disampaikan kepada pimpinan saat sesi tanya jawab.

Tapi, yang paling ideal, saat menelpon (baik sebagai pemanggil atau sebagai penerima) keluar ruangan pertemuan terlebih dahulu. Sehingga, tidak menimbulkan salah tafsir bagi mereka yang berada di ruangan pertemuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline