Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Lansia di Atas 60 Tahun Diimbau Tidak Keluar Rumah Sebulan Ini

Diperbarui: 22 Maret 2022   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seketika sebuah grup WA yang saya ikuti menjadi heboh gegara ada yang mengirimkan link berita tentang imbauan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, agar orang lanjut usia (lansia) berusia di atas 60 tahun tidak keluar rumah.

Setelah saya baca dengan teliti, ternyata imbauan itu tidak berlaku kepada semua lansia. Lansia yang terkena imbauan adalah yang belum mendapat vaksin kedua dan punya komorbid (penyakit penyerta). Imbauan ini berlaku selama satu bulan ke depan.

Artinya, karena Luhut berbicara pada Sabtu (5/2/2022), maka imbauan tersebut akan berakhir pada 5 Maret 2022 mendatang. Itupun mungkin akan melihat perkembangan terakhir pengendalian Covid-19.

Prediksi para ahli memang mengatakan pada Februari ini akan terjadi puncak ledakan penambahan kasus Covid-19, sehingga pada Maret 2022 kasusnya diperkirakan mulai menurun.

Kenapa percakapan di grup WA di atas jadi heboh? Karena anggotanya adalah teman-teman kerja saya yang sama-sama belum lama memasuki masa pensiun, dengan rentang usia sekitar 59 hingga 62 tahun. 

Tentu saja banyak di antara kami yang berkaitan dengan imbauan Luhut Binsar Panjaitan itu, karena meskipun secara resmi sudah pensiun, ada yang punya job di tempat lain.

Terlepas dari imbauan tersebut, perkembangan pandemi Covid-19 di negara kita diyakini sudah memasuki gelombang ketiga dengan penularan yang melonjak sangat cepat sejak awal tahun ini.

Data terbaru pada Minggu (6/2/2022) menunjukkan kondisi yang mulai mencemaskan dengan penambahan kasus harian yang terpapar Covid-19 sebanyak 36.057 kasus secara nasional dan 57 pasien yang meninggal.

Sedangkan pada satu hari sebelumnya, Sabtu (5/2/2022), terdapat penambahan kasus harian pasien yang terpapar Covid-19 sebanyak 33.729 kasus dengan 44 kasus kematian.

Artinya, jika pada Desember lalu, penambahan kasus setiap harinya berhasil ditekan di bawah 1.000 kasus, maka peningkatan kasus saat ini sudah naik berlipat-lipat.

Memang, dibandingkan kondisi pada puncak gelombang kedua sekitar Juli 2021 yang pernah menembus di atas 50.000 kasus dalam sehari, kondisi sekarang belum separah itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline