Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mendadak Dipaksa Ganti PIN Membuat Nasabah Tidak Nyaman

Diperbarui: 16 November 2021   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi melakukan transaksi di ATM. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Awalnya seperti akan lancar bertransaksi, sewaktu saya pada suatu hari di minggu lalu bermaksud membayar beberapa tagihan di sebuah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jakarta Pusat.

Tapi, setelah saya menekan tombol "benar" yang berupa konfirmasi apakah transaksi akan dijalankan, muncul pesan di layar bahwa kartu saya disable atau tidak bisa digunakan.

Tentu saja saya kaget, karena ketika terakhir menggunakan kartu 2 minggu sebelumnya, semua lancar-lancar saja.

Untung setelah itu muncul pesan berikutnya di layar, sehingga saya tidak usah datang ke kantor bank untuk mengaktifkan lagi kartu saya.

Saya diminta mengentri tanggal, bulan, dan tahun kelahiran saya dengan format dua digit tanggal, dua digit bulan dan empat digit tahun. 

Kemudian saya diminta mengentri Personal Identification Number (PIN). Lalu dipaksa oleh sistem (karena kalau tidak mau tidak bisa bertransaksi) untuk membuat PIN yang baru.

PIN baru tersebut dientri sebanyak 2 kali, barulah saya berhasil melakukan transaksi.

Pahamlah saya, ternyata begitulah cara bank memaksa saya mengganti PIN yang sebetulnya bertujuan untuk keamanan si nasabah sendiri.

Namun, bagi saya tidak gampang juga punya ide untuk membuat PIN baru secara mendadak. Biasanya saya rancang dulu nomor cantik yang unik dan gampang diingat.

Yang saya khawatirkan, dengan beberapa kali berganti PIN, saya tidak ingat lagi apa PIN terakhir yang saya gunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline