Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Kenapa Olahraga Tinju di Indonesia Terkesan Melempem?

Diperbarui: 3 September 2021   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejuaraan Tinju Nasional 2019 di Medan|dok. beritasumut.com

Petinju legendaris dari Filipina, Manny Pacquiao, baru saja bertarung pada Sabtu malam (21/8/2021) waktu Amerika Serikat atau Minggu pagi di Indonesia.

Manny Pacquiao memang kalah dari petinju Kuba, Yordenis Ugas, sehingga ambisi petinju yang dijuluki "Pacman" itu untuk kembali merebut gelar juara dunia, tidak kesampaian.

Tapi, mengingat Manny sudah berusia 42 tahun, kekalahan itu terasa wajar. Sejarah tetap mencatat prestasinya yang sangat gemilang di masa lalu, mengoleksi gelar juara tinju profesional dunia di delapan kelas yang berbeda.

Artikel ini tidak akan mengulas lebih lanjut tentang Manny Pacquiao. Hanya sekadar pembuka saja untuk masuk ke topik sesungguhnya, tentang perkembangan olahraga tinju di Indonesia yang terkesan melempem.

Makanya, jika dulu Indonesia cukup disegani, minimal di tingkat Asia Tenggara, sekarang semakin jauh tertinggal dari Filipina.

Mungkin istilah "melempem" kurang tepat. Tapi, yang dimaksudkan adalah begitu menurunnya prestasi petinju kita di kancah internasional.

Padahal, di antara sekian banyak cabang olahraga yang berkategori beladiri, tinju termasuk yang populer di negara kita, baik pada kelompok tinju amatir maupun tinju pro (profesional).

Indonesia pernah berjaya di kedua kelompok tersebut. Bahkan, untuk tinju pro, petinju Indonesia Chris John, cukup lama menyandang gelar juara dunia.

Selain itu, ada nama Ellyas Pical sebelum era Chris John. Dan terakhir ada nama Daud Yordan. Semuanya pernah mengharumkan nama Indonesia.

Setelah itu, terasa sekali olahraga tinju di tanah air kekurangan gairah. Ini bukan semata-mata karena pandemi. Sebelum pandemi pun, sudah langka pertandingan tinju internasional digelar.

Begitu pula di tingkat amatir, Indonesia pernah punya dua petinju yang menggondol medali emas Asian Games, yakni Wiem Gomes di Bangkok (1970 dan 1978), serta Pino Bahari pada Asian Games Beijing 1990.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline