Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Tukang Pangkas Tanpa Masker dan Corona di DKI Makin Gawat

Diperbarui: 14 Juni 2021   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. corona.jakarta.go.id, dimuat kompas.com

Saya mendapatkan vaksin kedua pada awal Mei lalu, beberapa hari sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Namun demikian, saya tetap berupaya mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Soalnya, tidak ada jaminan bagi yang telah divaksin akan terbebas dari virus Covid-19. Hanya saja, vaksinansi tetap perlu, yang apabila digabung dengan mematuhi prokes, kemungkinan tertularnya akan lebih rendah.

Pasti pembaca Kompasiana sudah hafal semua tentang cara mematuhi prokes. Saya pun juga begitu, sudah otomatis setiap saya keluar rumah saya akan memakai masker dan membawa botol kecil berisi hand sanitizer

Kemudian, ketika harus berinteraksi dengan orang lain, saya akan menjaga jarak. Contohnya, ketika berada di pasar swalayan, kalau lagi berdesakan, saya akan menghindar.

Tapi, ketika berinteraksi dengan pemangkas rambut langganan saya di sebuah barber shop di Jakarta Selatan, Sabtu (12/6/2021) lalu, saya jadi deg-degan. 

Entah kenapa, tukang pangkasnya tidak menggunakan masker, padahal biasanya ia selalu pakai. Celakanya, saya sungkan untuk bertanya. Alhasil saya diamkan saja dan berupaya untuk tidak terlibat obrolan dengannya.

Memang selama memangkas, ia selalu mengatupkan bibirnya seperti yang saya intip dari kaca. Tapi pas terakhir, saat menggunakan pisau cukur, ia bertanya sesuatu yang saya balas dengan anggukan kepala.

Saya menyesal mengapa tidak meminta si pemangkas memakai masker terlebih dahulu. Tapi, nasi sudah jadi bubur. Saya tinggal berdoa saja semoga tidak ada apa-apa yang mengkhawatirkan saya.

Tapi, secara umum, sebagai warga Jakarta, saya lagi diliputi kecemasan melihat perkembangan terakhir kasus Covid-19. Sebetulnya, dilihat dari persentase warga yang sudah divaksin, Jakarta adalah yang paling tinggi di antara semua provinsi di Indonesia. 

Namun, seperti telah disinggung di atas, hal itu bukan jaminan penambahan pasien baru yang terkonfirmasi Covid-19 akan berkurang.

Buktinya, pada 10 hari terakhir, jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta melonjak tajam, naik tiga kali lipat dari kondisi 10 hari sebelumnya. Data terbaru, pada Minggu (13/6/2021), tercatat sebanyak 2.769 kasus baru di Jakarta selama 24 jam terakhir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline