Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mobil Seken, Mengapa Harga Tunai Lebih Mahal dari Kredit?

Diperbarui: 10 Juni 2021   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil bekas di WTC Mangga Dua (KOMPAS.com/Aprida Mega Nanda)

Pengalaman seharian pada Sabtu (5/6/2021) yang lalu menemani seorang teman mencari mobil bekas, telah menambah pengetahuan saya seputar jual beli mobil bekas, atau sering juga disebut mobil seken. 

Kenapa sampai menghabiskan waktu seharian? Ya, karena teman saya ini ingin membandingkan mobil yang diincarnya di beberapa tempat penjualan mobil seken di Jakarta. Lagipula, ia sengaja mencari mobil dengan merek, tipe, dan tahun pembuatan tertentu, yang stoknya tidak banyak.

Ada 3 lokasi yang kami kunjungi. Pertama di sebuah jaringan penjualan mobil bekas yang sangat terkenal di Jakarta, dan showroom terbesarnya berada di Cilandak, Jakarta Selatan.

Sebetulnya, di sana teman saya sudah berminat dengan sebuah mobil seken yang spesifikasinya cocok dengan yang dicarinya. Hanya harganya yang jauh di atas taksiran teman saya. 

Dalam hati saya berkata, perusahaan yang menjual mobil seken tersebut memang sudah terkenal reputasinya karena semua mobil yang dijualnya terawat dengan baik, tentu ada ongkos buat perawatan tersebut.

Setelah itu, kami bergerak ke sentra penjualan mobil seken di Kemayoran, Jakarta Pusat. Di lokasi yang tidak begitu jauh dari arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) itu, ada banyak sekali kios pedagang mobil seken. Sayangnya, tak tersedia mobil dengan spesifikasi yang cocok dengan keinginan teman saya.

Kemudian, tak jauh dari Kemayoran, ada lagi sentra penjualan mobil bekas di Gedung WTC Mangga Dua, Jakarta Utara. Nah, di sinilah teman saya kesengsem dengan mobil yang spesifikasinya sesuai keinginannya.

Setelah mengecek kondisi mobil itu dan dijajal di lantai 12 WTC yang merupakan ruang terbuka yang relatif luas, teman saya mantap memutuskan untuk membeli.

Nah, masalahnya, teman saya minta pertimbangan saya apakah sebaiknya ia membayar secara tunai atau secara kredit. Jika membayar tunai, tak ada masalah, karena teman ini punya dana di rekening tabungannya di sebuah bank.

Hanya saja, ia bingung, kenapa jatuhnya lebih murah bila membayar secara kredit. Sebetulnya saya juga bingung, maka saya bertanya lebih rinci ke pedagangnya.

Jadi begini, jika membeli secara kredit, mobil itu dilepas si pedagang seharga Rp 152 juta. Tapi itu di luar bunga bank atau bunga dari perusahaan leasing yang memberikan kredit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline