Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Pengisi Waktu di Rumah, Teka-Teki Asah Otak Banyak Tersebar di Media Sosial

Diperbarui: 8 April 2021   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

salah satu contoh teka-teki asah otak untuk mengisi waktu luang. Dok brilio.net

Tidak tahu entah siapa yang memulai, tiba-tiba saja sejak program stay at home dimulai, banyak sekali tersebar berbagai macam teka-teki yang bersifat mengasah otak, seperti di beberapa grup WhatsApp (WA) yang saya ikuti.

Kebanyakan formatnya berupa mencari nama-nama sesuatu dari susunan huruf yang sudah diacak, namun kalau jeli bisa disusun ulang menjadi sebuah nama. Bisa nama-nama makanan, nama binatang, nama kota-kota di berbagai belahan dunia, dan sebagainya.

Namun banyak pula soal yang mengandung unsur matematika karena ada angka-angkanya. Ada juga mencari yang tersembunyi dari sebuah gambar. Sebagian barangkali diambil dari kumpulan soal yang telah didesain secara baik.

Tapi ada yang disusun secara amatiran, bahkan ada yang dibuat secara terburu-buru, tidak dicek lagi, sehingga malah ada yang salah ketik atau tertinggal satu huruf. Akibatnya jawaban yang dikehendaki tak bisa disusun.

Ketika saya mendapat soal asah otak dari sebuah grup WA, saya meneruskan ke grup WA keluarga saya yang anggotanya mayoritas adalah para keponakan saya. Mereka sangat bersemangat menjawab. 

Sayangnya, ada motivasi UUT kalau mereka berhasil menjawab betul seluruh soal 30 nama-nama kota besar di dunia.  UUT adalah "ujung-ujungnya minta THR".

Namun menurut saya kegiatan bermain teka-teki itu merupakan hal yang positif. Tapi alangkah bagusnya bila tim pembuat soal lebih menggali pengetahuan ke-Indonesiaan kita.

Mungkin hal itu bisa dilaksanakan oleh para staf di instansi yang membidangi komunikasi dan informatika, atau di lembaga yang salah satu tugasnya melakukan sosialisasi atas nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila. Kemudian soal-soal itu diduplikasi ke berbagai media sosial sehingga cepat tersebar.

salah satu contoh teka-teki asah otak untuk mengisi waktu luang. Dok pribadi

Soalnya meskipun generasi milenial Indonesia lebih bagus dilihat dari segi kemampuannya berbahasa Inggris dan kemampuannya dalam teknologi informasi, namun pengetahuan umumnya mungkin tidak sebaik generasi terdahulu.

Dulu, terutama di era Orde Baru, anak sekolah rata-rata hafal nama-nama ibu kota provinsi, nama-nama sungai, nama-nama danau, nama-nama gunung di negara kita. Demikian pula nama-nama pahlawan, nama-nama menteri, dan informasi lain yang sering muncul di media massa.

Sekarang, walaupun sebetulnya informasi sangat gampang dicari karena bertebaran di dunia maya, justru minat para remaja untuk membaca media massa, relatif rendah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline