Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Paparannya Selalu Ditunggu

Diperbarui: 24 Maret 2020   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. setkab.go.id

Sudah beberapa hari ini saya dan istri mematuhi imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah saja. Selama di rumah, menonton berita dari siaran televisi menjadi hal yang rutin saya ikuti, terutama menyangkut perkembangan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Tapi yang betul-betul saya tunggu setiap sore, biasanya sekitar jam 15.30 hingga 16.00, adalah paparan dari Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, yang disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi.

Awalnya saya lebih terfokus menunggu perkembangan jumlah korban yang terpapar virus yang menghantui kita itu, jumlah  korban yang sudah sehat setelah dirawat dan jumlah korban yang meninggal dunia.

Achmad Yurianto menempatkan data penambahan jumlah korban pada bagian terakhir dari paparannya. Ini cara yang cerdik, karena beliau pasti sudah menduga, data itulah yang diburu para jurnalis.

Maka jurnalis dan pemirsa di rumah pun terpaksa menyimak dulu berbagai penjelasan dari sang juru bicara. Ternyata Achmad Yurianto mampu menjelaskan berbagai hal yang sangat diperlukan oleh masyarakat sebagai salah satu sarana edukasi atau sosialisasi tentang apa yang harus dilakukan masyarakat.

Pada hari-hari berikutnya, ketika kenaikan jumlah korban semakin menggunung, bagi saya sendiri yang paling saya tunggu dari paparan sang juru bicara adalah bagian awal yang bersifat edukatif itu tadi.

Cara Achmad menelaskan sangat sistematis, walaupun tidak terlihat membaca teks. Artinya beliau memang menguasai materi dan mampu menguraikannya dengan baik.

Hanya saja dalam hati saya mempertanyakan, apakah kalau masyarakat mengikuti anjuran dari sang juru bicara, telah sinkron dengan kenyataan di lapangan?

Contohnya, seperti paparan Achmad pada Senin sore (23/3/2020), berkali-kali ia menekankan agar warga yang menderita batuk pilek dan curiga bila terpapar virus, segera memeriksa diri ke rumah sakit terdekat.

Di lain pihak terbetik berita di media massa tentang betapa tidak gampangnya warga yang ingin diperiksa untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit yang ditunjuk pemerintah.

Memang, tanpa bermaksud mengadu atau membenturkan, cara Achmad dalam memberikan penjelasan jauh lebih baik ketimbang yang sebelumnya dilakukan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline