Entah kenapa, 2024 masih jauh, Presiden Jokowi pun baru beberapa bulan memulai tugasnya memimpin bangsa ini untuk periode keduanya, tapi berita seputar Pilpres 2024 sudah bertebaran di media massa.
Indo Barometer, sebuah lembaga penelitian yang fokus kajiannya adalah tentang pemilu di negara kita, telah merilis hasil surveinya yang menempatkan Prabowo serta disusul oleh Anies Baswedan, sebagai calon presiden yang tertinggi elektabilitasnya.
Menyambung hasil survei di atas, giliran politisi Fadel Muhammad yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR, megemukakan pendapatnya seperti yang dilansir dari republika.co.id (29/2/2020).
Fadel memprediksi bahwa pada Pilpres 2024 akan diikuti oleh 3 pasangan calon (paslon), sehingga jauh lebih seru ketimbang 2019 yang hanya diikuti dua paslon yang membuat masyarakat terbelah dua.
Ketiga paslon tersebut adalah Pasangan Prabowo-Puan Maharani sebagai wakil koalisi Gerindra dan PDIP, Anies Baswedan yang kemungkinan diusung Partai Nasdem berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dari PKB, dan Airlangga Hartarto dari Golkar yang berpeluang menggandeng Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR yang berasal dari Partai Nasdem.
Tampaknya Fadel mungkin kurang jeli, karena Partai Nasdem punya dua paslon, mau mengusung Anies atau Rachmat Gobel? Ini secara teknis tidak diperbolehkan, kecuali Rachmat maju bukan dari Nasdem.
Tapi bukan soal itu yang lebih menarik, melainkan tentang apakah mungkin bakal terwujud rivalitas Anies terhadap Prabowo yang nota bene adalah orang yang sangat berjasa mengusung Anies sampai berhasil menduduki kursi DKI-1.
Kemudian yang juga menjadi pertanyaan, apakah PDIP sebagai pemenang pemilu legislatif 2019, berbesar hati untuk cuma menempatkan kadernya di posisi cawapres? Kalkulasi politik seperti apa yang membuat PDIP mengalah ke Gerindra?
Tapi bila melihat kemesraan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra, sepertinya dugaan Fadel cukup beralasan. Meskipun di tingkat kader di level bawah, Gerindra dan PDIP belum terlihat kompak.
Lagi pula, sejauh ini belum kelihatan siapa kader PDIP yang sekaliber Jokowi. Mungkin Ganjar Pranowo ada potensi, namun perlu usaha sangat kuat unuk menggenjot elektabilitasnya.
Sedangkan Puan Maharani sendiri, meskipun sudah punya posisi strategis sebagai Ketua DPR, tetap masih perlu jam terbang lebih lama untuk pematangan bila ingin menjadi RI-1.