Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Selama di Kantor, Berapa Jam Waktu yang Digunakan untuk Betul-betul Bekerja?

Diperbarui: 5 Februari 2020   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. liputan6.com

Keliru kalau kita mengatakan seseorang yang lagi bekerja di kantor, betul-betul sedang bekerja selama jam kantor, katakanlah dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang dan berlanjut dari jam 1 siang hingga jam 5 sore.

Kantor yang saya maksud di sini bukan kantor perusahaan swasta yang ketat aturan kerjanya. Tapi kantor perusahaan milik negara atau kantor instansi pemerintah yang biasanya cukup ketat dalam memastikan kedatangan karyawannya, baik melaui sistem absen pakai kartu, maupun pakai sidik jari, namun tidak cukup ketat dalam memantau apa yang dikerjakan para karyawan selama jam kerja berlangsung.

Itupun dibatasi lagi, hanya di kantor yang tidak melayani pelanggan atau masyarakat. Contohnya, bagi bank milik negara, bukan di kantor cabang yang harus melayani nasabah yang sudah antre menunggu dilayani, tapi di kantor pusat atau kantor wilayah yang jenis pekerjaannya lebih banyak menerima laporan dan menganalisisnya, atau menyusun program.

Salah seorang konsultan asing yang pernah selama sekitar satu tahun mendapat proyek dari perusahaan milik negara tempat saya bekerja, memaparkan hasil pengamatannya tentang perilaku karyawan di kantor pusat perusahaan tersebut. 

Namun perlu dijelaskan, penugasan dari perusahaan tersebut bukan untuk meneliti perilaku karyawan, melainkan menyusun kebijakan perusahan di bidang akuntansi. Hanya saja karena konsultan ini harus mencari data, rapat, atau bekerja sama dalam bentuk lain dengan karyawan tertentu, mau tak mau mereka harus mengerti budaya para karyawan. 

Artinya para personil konsultan itu sudah tahu pada hari dan jam berapa, bekerja sama dengan para karyawan akan membawa hasil seperti yang diharapkan, dan kapan mereka harus bersabar lebih lama untuk menunggu hasilnya.

Nah, inilah buah pengamatan mereka. Hari Senin adalah hari yang berat, sulit diajak berpikir yang sifatnya banyak menganalisis. Bahkan untuk mengerjakan hal yang bersifat rutin pun, banyak karyawan yang terkesan ogah-ogahan.

Dari ekspresi banyak karyawan, terlihat seperti mengantuk dan kurang gairah. Tumpukan pekerjaan di meja kerjanya, dibiarkan begitu saja atau dibolak-balik sekadarnya.

Diduga para karyawan kelelahan karena habis mengadakan acara keluarga atau reuni dengan teman sekolahnya dulu. Bisa jadi karyawan banyak yang kurang tidur, atau Minggu malamnya masih dalam perjalanan dari luar kota.

Sama dengan hari Senin, hari Jum'at juga tidak kondusif untuk bekerja. Bukan karena "berat", tapi justru karena terasa "ringan". Wajah karyawan penuh senyum membayangkan acara yang dirancangnya untuk mengisi liburan akhir pekan.

Banyak karyawan yang ngobrol sesamanya, membahas hal-hal enteng, seperti pertandingan sepak bola, nonton film, konser musik, makanan favorit, undangan pernikahan atau destinasi wisata. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline