Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Arya dan Ade Rai Berkolaborasi dengan Senang Hati, Hasilnya Melebihi Ekspektasi

Diperbarui: 25 Januari 2020   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Akun Instagram Ade Rai, dimuat popmania.com

Ketika Kompasiana menampilkan featured article yang diambil dari tulisan Gapey Sandy berjudul "Bobot Arya Kian Susut Usai Operasi Bariatric Surgery", saya tidak ngeh, ada apa dengan Arya? Lebih dari dua tahun lalu, wajah bocah penderita obesitas yang sangat parah itu, sering muncul di layar kaca sebagai objek pemberitaan.

Memang, hebatnya Kompasiana, selalu bila terjadi sesuatu, pihak pengelola rajin mencari arsip tulisan yang pernah tayang yang ada kaitannya dengan topik yang lagi hangat saat ini. Rupanya kisah Arya Permana, anak Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tersebut kembali jadi perbincangan masyarakat.

Pas saya menonton tayangan salah satu stasiun televisi pagi Jumat (24/1/2020) yang menampilkan wawancara dengan Ade Rai, baru saya menyadari bahwa ternyata di media sosial lagi ramai komentar tentang keberhasilan Arya menurunkan berat badannya secara fantastis. 

Betapa tidak, tahun 2017 silam beratnya masih 193 kg. Saya yang saat itu juga beberapa kali menonton tayangan televisi yang meliput Arya, sungguh kaget melihat ada bocah yang masih berusia 10 tahun, tapi ukuran tubuhnya sangat raksasa, yang sekadar berjalan saja sudah ngos-ngosan.

Lalu sekarang bobotnya relatif normal, tinggal 83 kg saja. Memang idealnya masih harus diturunkan 10 kg lagi. Namun menurut saya, ada orang yang bisa menurunkan berat badan sebanyak 110 kg selama sekitar 2 tahun, sudah melebihi ekspektasi.

Soalnya saya sendiri yang juga mengalami kelebihan berat badan sekitar 10 kg di atas berat ideal sejak sekitar 25 tahun lalu, hanya bisa menurunkan berat badan sekitar 3 hingga 4 kg saja. Itupun bila saya kurang disiplin dalam memilih makanan dan kurang berolahraga, berat badan kembali naik.

Demikian juga teman-teman saya yang telah mencoba berbagai metode diet, menurut pengamatan saya, tingkat keberhasilannya amat minim dan bersifat temporer.

Untuk kasus Arya, selain karena penanganan yang bersifat medis seperti melalui operasi yang ditulis oleh Gapey Sandy di atas, ternyata orang yang berperan penting bagi keberhasilan Arya adalah binaragawan terkenal, Ade Rai.

Dalam wawancara Ade dengan reporter televisi, ada  hal yang menarik perhatian saya. Beberapa kali reporter televisi meminta konfirmasi atas kesimpulannya bahwa faktor motivasi menjadi kunci utama suksesnya Arya.

Tapi berulang-ulang pula Ade sepertinya sengaja tidak menggunakan istilah motivasi. Justru karena Arya melakukan exercise dengan senang hati, ibarat anak-anak yang menikmati permainan, itulah yang menjadi kunci.

Tampaknya istilah motivasi terlalu tinggi, seperti anak sekolah belajar habis-habisan agar dapat nilai bagus. Tapi bukankah belajar keras belum tentu dilakukan dengan senang hati? Ada nuansa terbebani, bila memakai istilah motivasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline