Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Pentingnya Keyakinan yang Benar dalam Memulai Bisnis

Diperbarui: 17 Januari 2020   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Steemit.com

Ada sepasang kekasih yang gagal naik ke pelaminan gara-gara berbeda keyakinan. Bukan berbeda agama maksudnya, namun tingkat keyakinan terhadap pasangannyalah yang berbeda.

Si cowok merasa sangat yakin bahwa si cewek adalah perempuan yang tepat sebagai pendamping hidupnya. Masalahnya si cewek setelah menjalani hubungan pacaran selama beberapa bulan, ragu alias kurang yakin, apakah si cowok akan jadi imam yang baik bagi dirinya dan anak-anaknya kelak.

Keraguan si cewek berakhir tragis bagi si cowok karena putusnya hubungan. Namun si cewek merasa telah mengambil keputusan yang tepat. Segala sesuatu yang dimulai dengan keraguan akan fatal akibatnya kalau diteruskan.

Kalau untuk berumah tangga saja perlu keyakinan, demikian juga dalam memulai bisnis. Betapa banyak orang yang saat memulai usaha tidak mampu menjelaskan keunggulan produknya, tidak jelas konsumen yang dibidiknya, dan motifnya sekadar coba-coba. Gampang ditebak, akhirnya yang seperti ini cepat gulung tikar.

Namun ada segelintir orang yang punya keyakinan sangat tinggi, meskipun awalnya ditertawakan orang lain yang menilai idenya tidak masuk akal dan mubazir. Mereka dengan gigih dan ulet akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha yang menyediakan banyak sekali lapangan kerja.

Itulah yang terjadi pada perusahaan yang menjadi pelopor air minum dalam kemasan dengan merek Aqua. Tak ada orang yang yakin di era 1970-an, air minum yang gampang didapat secara gratis, laku dijual. Demikian juga kisah sukses produk teh dalam kemasan botol, kopi dalam kemasan sachet, dan sebagainya.

Demikian pula yang menjual jasa. Siapa yang menyangka sebuah desa yang jauh dari kota besar, seperti Pare di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang sekarang terkenal dengan Kampung Inggris, karena keberadaan puluhan tempat kursus bahasa Inggris yang siswanya datang dari berbagai penjuru nusantara.

Secara umum, tidak hanya untuk berbisnis, kalau mengacu pada ceramah para ustad, terdapat tiga tingkatan keyakinan, yakni ilmul yakin, ainul yakin dan hakkul yakin.

Ilmul yakin adalah tingkat keyakinan paling rendah yang dihasilkan dari cerita orang lain atau berita di media massa. Contohnya ada yang bercerita tentang manfaat tanaman tertentu untuk menyembuhkan penyakit kanker, padahal belum ada hasil uji medisnya.

Ainul yakin tingkat keyakinannya berada pada level menengah, biasanya tidak saja karena mendengar cerita seseorang, tapi juga telah melihat secara langsung dan bahkan ditambah dengan pengamatan yang intens.

Sedangkan tingkat keyakinan tertinggi adalah hakkul yakin, yakni yakin seyakin-yakinnya. Hakkul yakin bukan hanya merupakan hasil pendengaran, membaca berita, dan melihat langsung, tapi juga karena telah merasakan langsung atau mengalaminya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline