Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Natuna, Jangan Diingat Kalau Lagi Gawat Saja

Diperbarui: 8 Januari 2020   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keindahan objek wisata Tanjung Senubing di Kepulauan Natuna| Sumber: Dokumentasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna

Kalau tidak karena ulah provokasi kapal-kapal nelayan yang dikawal Coast Guard China yang memasuki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Kepulauan Natuna, maka mungkin sebagian besar rakyat Indonesia tidak ingat dengan salah satu wilayah terluar kita itu.

Padahal sebenarnya kalau titik pandangnya di balik, Natuna bukankah wilayah terluar, justru terdepan, karena di sebelah utaranya langsung berbatasan dengan perairan Vietnam dan Kamboja.

Uniknya kalau dilihat secara geografis, Natuna justru terletak di tengah antara Malaysia bagian barat di wilayah semenanjung dan Malaysia bagian timur yang masuk Pulau Kalimantan. 

Artinya Natuna itu diapit oleh lautan Malaysia dan hanya sebelah selatan saja yang perairannya langsung tersambung dengan wilayah Indonesia lainnya.

Jika bukan karena faktor sejarah di mana dulunya Natuna berada di bawah penjajahan Belanda, sangat mungkin Natuna sekarang ini menjadi bagian dari negara Malaysia.

Karena Natuna berada di tengah lautan luas, nasibnya tidak secerah pulau Batam yang sama-sama masuk Provinsi Kepulauan Riau, namun karena hanya "sepelemparan batu" dari Singapura, Batam sengaja digenjot kemajuannya.

Tahun 2018, pernah ada film nasional yang sebagian besar lokasi syutingnya dilakukan di Natuna. Tentu saja keindahan alam Natuna yang sangat memikat jadi terangkat ke layar lebar.

Filmnya berkisah tentang seorang tentara yang ditugaskan di Natuna, kemudian jatuh hati dan menikah dengan gadis Natuna. Jelita Sejuba, itulah judul film yang menceritakan suka duka istri seorang prajurit.

Masjid Agung Natuna | Sumber: wisatalengkap.com

Sayangnya film tersebut tidak meledak dalam arti tidak banyak penontonnya. Sangat berbeda dengan Laskar Pelangi, sebuah film yang berhasil mengubah nasib Pulau Belitung menjadi kawasan wisata. 

Laskar Pelangi ditonton oleh jutaan penonton, bahkan juga diputar di luar negeri. Mereka yang terpesona dengan keindahan alam Belitung seperti terlihat di film, kepincut ingin berkunjung.

Bila dilihat dari berbagai foto yang tersebar di berita daring, ternyata alam Natuna tak kalah dengan Belitung yang ditandai oleh banyaknya batu-batu besar di pinggir pantai. Lihat saja pada foto di Batu Sindu di bawah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline