Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Tentang Orang Asing yang Minta Sumbangan di Masjid

Diperbarui: 3 Januari 2020   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang WNA diamankan petugas di Batam (Dok. Kompas.com)

Sehari-hari saya sering salat berjamaah di masjid dekat rumah saya di bilangan Tebet Jakarta Selatan. Ada yang mengusik pikiran saya, dalam satu bulan terakhir, sudah tiga kali orang asing ikut salat.

Tentu baik-baik saja adanya jika masjid kedatangan tamu asing yang bertampang Timur Tengah yang ikut beribadah. Ada yang dari Afganistan, ada yang dari Suriah, dan satu orang lagi saya lupa dari negara mana asalnya.

Masalahnya setelah ikut salat berjamaah, si orang asing, tanpa membaca doa, langsung mengambil posisi duduk dekat pintu keluar. Tentu jamaah yang ingin pulang mau tak mau akan lewat di depan orang asing itu.

Ada selembar kain yang dibentangkan orang asing tersebut. Di sana dipajang foto dan tulisan dalam bahasa Arab yang isinya kira-kira minta sumbangan untuk membantu para korban akibat peperangan di negaranya.

Bagi yang ingin menyumbang, tinggal melemparkan uang  ke atas kain yang dibentangkan itu. Memang karena sifatnya mendadak, dari jamaah sekitar 50-60 orang, yang memberi sumbangan mungkin separuhnya saja.

Ketika orang asing pertama yang datang, sepertinya difasilitasi oleh pengurus masjid untuk menyampaikan tujuannya secara langsung dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh pengurus masjid.

Tapi orang kedua dan ketiga tidak lagi diminta berbicara oleh pengurus, namun tetap dibiarkan saat membentangkan kain tempat menampung sumbangan.

Dugaan saya pengurus masjid mulai tidak mau ikut campur urusan orang asing tersebut. Jamaah dipersilakan membantu atau tidak, tanpa perlu diimbau. 

Apakah pengurus masjid mulai curiga ada sesuatu yang kurang beres dengan singgahnya orang asing berbahasa Arab itu?

Bukannya berprasangka buruk, sebaiknya kita memang tidak langsung terbuai dengan seseorang hanya karena bertampang dan berpakaian ala Timur Tengah, atau semata-mata karena fasih berbahasa Arab.

Maka saya pun iseng-iseng berselancar di dunia maya. Mungkin tidak ada kaitannya dengan tiga orang asing yang saya ceritakan di atas, tapi kenyataannya memang banyak orang asing yang diberitakan meminta sumbangan di masjid-masjid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline