Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Debut Prabowo dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR Berjalan Mulus

Diperbarui: 11 November 2019   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo disambut oleh Ketua Komisi I (liputan6.com)

Bila pejabat pemerintah atau pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diundang rapat oleh komisi yang menjadi mitranya di DPR, biasanya secara psikis yang merasa tertekan adalah si pejabat beserta pendamping yang dibawanya.

Tentu bukan karena gedung DPR itu angker. Yang angker justru para wakil rakyat karena terkesan "mengeroyok" tamu yang diundangnya. 

Banyak anggota dewan yang bertanya dengan nada intimidatif, nyeleneh, dan terkadang seperti meremehkan si pejabat. Apalagi kalau pejabat yang datang, katakanlah seorang menteri, yang bukan orang partai.

Akan lebih parah bila pejabat yang datang bukan yang diharapkan oleh DPR. Misalnya yang diundang adalah direktur utama dari sebuah BUMN, namun karena berhalangan, diwakili oleh salah seorang direktur.

Bisa dibayangkan sang direktur akan jadi bulan-bulanan anggota legislatif. Setelah itu bisa jadi rapat akan dijadwal ulang karena pejabat yang mewakili dianggap tidak cukup layak dihadapi anggota dewan yang terhormat.

Nah dengan gambaran seperti itu, apa yang ditunjukkan oleh Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada debutnya dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Senin (11/11/2019), boleh dikatakan berlangsung mulus. Rapat tersebut membahas rencana kerja Kementerian Pertahanan lima tahun ke depan.

Prabowo tampaknya tahu diri, meskipun para anggota DPR yang dihadapinya kebanyakan berusia lebih muda, bahasa tubuh dan ucapannya mencerminkan bahwa Prabowo menghormati lembaga tinggi negara itu.

Sebaliknya anggota DPR pun juga memberikan apresiasi kepada Prabowo. Sebelum memulai rapat, Ketua Komisi I, Meutya Hafid, yang merupakan kader partai Nasdem, menyambut dan menyalami Prabowo dengan hangat.

Waktu menyampaikan paparan awal sebelum dilakukan tanya jawab, Prabowo terkesan hati-hati pada menit-menit awal. Itu terlihat dari tayangan langsung yang disiarkan Kompas TV.

Namun setelah itu Prabowo cukup lancar menjelaskan konsep pertahanan rakyat semesta yang dianut Indonesia, sehingga meskipun dari sisi peralatan relatif tertinggal, bila terpaksa harus berperang, kekuatan rakyat akan jadi andalan.

Prabowo juga meminta agar belanja untuk peralatan atau persenjataan jangan dilihat sebagai biaya, tapi diperlakukan sebagai investasi yang bernilai strategis bagi masa depan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline