Berfoto selfie atau swafoto menjadi aktivitas yang seolah-olah wajib dilakukan oleh banyak orang untuk dipamerkan di media sosial. Kehadiran telpon pintar yang sekarang boleh dikatakan dipunyai semua orang telah menyuburkan budaya swafoto ini.
Sebetulnya tidak ada masalah bagi siapapun untuk berswafoto, meskipun orang lain bisa saja menilai sebagai lebai atau berlebihan. Sepanjangan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, terutama bila berswafoto di tempat terbuka, dan tidak menggangu orang lain, silakan saja.
Soalnya, begitu bernafsunya seseorang ingin berswafoto dengan latar belakang yang menawan di alam terbuka, ada yang tak sadar dengan bahaya yang mengintai. Akibatnya malah mendapatkan kecelakaan fatal karena kecerobohan.
Seperti yang terjadi di Lampung baru-baru ini, empat nyawa melayang gara-gara berswafoto. Dilansir dari detik.com (27/10/2019), empat orang korban tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari Jufebri Mars dan istrinya Santiah beserta sepasang anaknya, Dino dan Dini masing-masing berusia 8 dan 4 tahun.
Kecelakaan itu bermula pada hari Minggu (27/10/2019) jam 08.15 pagi di jalan Lintas Sumatera, kilometer 21-22, yang termasuk dalam Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan.
Ketika itu Jufebri sekeluarga lagi naik motor dalam perjalanan menuju rumahnya di Kotabumi, Lampung Utara, setelah berkunjung ke rumah kerabatnya di Katibung.
Namun di tempat kejadian perkara (TKP), yang kondisinya adalah turunan yang tajam, tertarik dengan pemandangan yang indah karena bisa terlihat laut dari sana, keluarga itu berhenti di pinggir jalan. Lalu mereka berswafoto.
Tiba-tiba saja ada sebuah truk yang melaju kencang yang tidak terkendali, menghajar sekeluarga yang lagi berswafoto itu. Truk bernomor polisi BE 9037 NE tersebut dikemudikan oleh Fiki Ariyanto (22 tahun) dan kernetnya Aldi (18 tahun). Keduanya mengalami luka-luka.
Truk tersebut setelah itu terbalik dengan posisi yang berbalik arah sehingga sempat menyerempet sebuah motor lain, tapi untunglah pengendaranya bisa melompat.
Sebetulnya ada warga sekitar yang sudah mengingatkan korban untuk tidak berswafoto di sana. Tribunnews.com (28/10/2019) memberitakan pengakuan seorang saksi mata, Asmawan, yang melihat gelagat korban hendak berhenti, langsung mengatakan untuk tidak berhenti karena berbahaya.
Sayangnya korban tidak mengindahkan peringatan itu, akhirnya keluarga yang berdomisili di Jalan Kenari, Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara itu pun seperti menjemput ajalnya hanya karena berswafoto.