Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mengapresiasi Habibie: Mulai Little Red Dot Singapura hingga Pesawat yang Ditukar Beras Ketan

Diperbarui: 13 September 2019   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jembatan yang diberi nama "B. J. Habibie" di Dili, Timor Leste. Sumber foto: Instagram Kementerian PUPR

Indonesia berduka. Bapak Teknologi, Bapak Demokrasi, dan Bapak Cinta Kasih, BJ Habibie telah dipanggil Tuhan, Rabu (11/9/2019) kemarin. Sudah terlalu banyak tulisan yang mengupas sisi-sisi kehebatan almarhum. 

Awalnya dari bidang teknologi, kemudian juga sangat berperan besar dalam membangun iklim demokrasi. Tapi setelah sang isteri tercinta, Ainun, berpulang ke rahmatullah, kisah cinta Habibie menjadi sesuatu yang sangat pantas diteladani bagi pasangan yang ingin hidup harmonis sampai akhir hayat.

Tulisan ini tak hendak membahas lebih panjang lagi hal di atas, namun mengangkat bagaimana cara beberapa pihak dalam menunjukkan rasa hormatnya pada sosok Habibie. 

Pihak-pihak dimaksud adalah pemerintah dan masyarakat Singapura dan Timor Leste. Kemudian ada beberapa public figure yang dalam berkarya ada hubungannya dengan BJ Habibie, seperti Butet Kartaredjasa, Reza Rahadian, dan Iwan Fals.

Pemerintah dan masyarakat Singapura awalnya merasa dilecehkan ketika BJ Habibie melontarkan istilah little red dot bagi Singapura yang secara geografis di peta dunia hanya terlihat sebagai titik merah kecil.

Tapi pada sebuah kesempatan di Singapura tahun 2006 Habibie mengklarifikasi bahwa beliau justru memuji pencapaian kemajuan Singapura yang luar biasa meskipun secara geografis sangat kecil. Tujuannya adalah untuk menginspirasi kaum muda Indonesia.

Dilansir dari kompas.com (12/9/2019), Habibie saat itu mengatakan: "Jika kalian melihat peta Asia Tenggara, Indonesia sangat luas, sedangkan Singapura terlihat seperti titik merah. Namun jika kalian sampai di Changi (bandara Singapura), kalian akan bertemu banyak manusia visioner, pekerja keras dengan disiplin yang tinggi".

Setelah itu "litttle red dot" menjadi kosakata yang membanggakan Singapura. Bahkan pada perayaan 50 tahun (ulang tahun emas) Singapura, pemerintahnya menggunakan logo "SG50" di dalam sebuah titik merah, sebagai referensi kepada julukan little red dot.

Maka bolehlah ditafsirkan bahwa diadopsinya julukan yang diberikan Habibie pada logo di atas, sebagai sebuah apresiasi atau wujud dari respek Singapura terhadap Habibie.

Logo 50 SG. Sumber gambar: singapore50.sg

Berbeda dengan Singapura, cara pemerintah Timor Leste sangat eksplisit dalam menghormati BJ Habibie dengan memberikan nama Presiden ke-3 RI tersebut sebagai nama taman dan jembatan yang baru saja diresmikan 28 Agustus 2019 di Dili.

Pemberian nama tersebut sangatlah pantas kalau diingat betapa besar jasa Habibie. Tanpa keputusan berani Habibie untuk melaksanakan jajak pendapat di Timor Timur (nama Timor Leste saat masih menjadi provinsi ke 27 Indonesia), kemungkinan besar belum akan lahir negara Timor Leste sampai sekarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline