Sejak bergulirnya kompetisi Liga 1 tahun ini, pendukung Persija Jakarta pasti sangat kecewa. Bayangkan, putaran pertama sudah hampir berakhir, tapi Persija lebih sering berada di zona degradasi alias pada posisi tiga terbawah dari 18 klub yang masuk klub elit tanah air.
Memang setelah bermain imbang 0-0 melawan PSM Makassar pada Rabu sore (28/8/2019) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, posisi Persija berada di peringkat 15 atau keempat dari bawah pada klasemen sementara. Tapi bukankah itu kemunduran yang terlalu jauh?
Padahal Jakmania, julukan bagi suporter Persija, sangat ingin membalas dendam kekalahan dari PSM saat laga final turnamen Piala Indonesia awal Agustus lalu.
Laga Persija vs PSM menjadi laga yang rawan setelah suporter PSM melempar bus yang membawa pemain Persija dan melukai beberapa pemain. Kejadian tersebut terjadi sehari sebelum laga final leg kedua Piala Indonesia di Makassar. Namun gara-gara musibah itu Persija ngambek, dan laga ditunda 9 hari kemudian.
Untunglah pertemuan Persija dan PSM di GBK berlangsung aman. Tentu saja Jakmania kali ini tidak marah ke suporter lawan yang juga hadir di GBK di tribun yang terpisah dengan Jakmania.
Kemarahan Jakmania justru pada pemain-pemain pujaannya yang beberapa kali gagal memanfaatkan peluang emas untuk mencetak gol. Contohnya, tendangan Marko Simic yang berkali-kali tinggal berhadapan dengan penjaga gawang PSM Rifki Mokodompit, selalu melenceng atau bisa diselamatkan Rifki.
Tampaknya Persija sudah lupa bagaimana caranya menang. Masih segar dalam ingatan, betapa tahun lalu Jakmania mengelu-elukan para pemain Persija yang diarak keliling jalan protokol Jakarta dengan bus terbuka sambil memamerkan trofi juara Liga 1 tahun 2018 yang direbutnya.
Sekarang dengan sebagian besar pemain masih sama, masih ada Marko Simic, Riko Simanjuntak, Ismed Sofyan, Novri Setiawan, Andritany, namun kenapa prestasinya nyungsep?
Memang ada dua figur penting yang sudah mengucapkan selamat tinggal pada Persija, yakni pelatih bertangan dingin Stefano Cugurra dan manajer yang tangannya juga dingin, Gede Widiade.
Stefano sekarang melatih Bali United dan klub dari Pulau Dewata itu saat ini bercokol di puncak klasemen sementara. Sedangkan Gede Widiade kabarnya menangani klub Liga 2 Persiba Balikpapan.
Persija awalnya mendapatkan Ivan Kolev, mantan pelatih timnas senior Indonesia, sebagai pengganti Stefano. Namun karena tak kunjung membawa Persija ke papan atas, Ivan didepak. Sekarang kursi panas itu diambil oleh mantan asisten Luis Milla, pelatih timnas Indonesia tahun lalu.