Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Makan Nasi Kapau di Nagari Kapau

Diperbarui: 27 Agustus 2019   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Seperti yang saya tulis di sini, saya punya rencana suatu hari nanti akan menjajal Nasi Kapau di nagari Kapau itu sendiri. Nagari adalah sebutan buat desa di Sumatera Barat. Nagari Kapau terletak di Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, belasan kilometer dari kota Bukittinggi.

Alhamdulillah akhirnya kesempatan itu datang juga pada hari Minggu 4 Agustus 2019 yang lalu. Bersama istri dan dua anak lelaki kami, sebelum terbang ke Jakarta sore hari, kami sengaja ke Kapau.

Buat yang belum tahu, Nasi Kapau meskipun masih termasuk keluarga Nasi Padang, namun punya kekhususan baik dari sisi bumbu dan rasa masakannya maupun cara penyajiannya di rumah makan.

Dok pribadi

Menu utamanya memang sama dengan Nasi Padang lain seperti rendang daging, dendeng balado, gulai cancang, ayam bakar, dan sebagainya. Tapi bumbunya menurut saya lebih nendang.

Nasi Kapau punya sayur kol yang jarang ada pada Nasi Padang. Sayur lain adalah nangka dan kacang panjang. Tapi menu favorit Nasi Kapau biasanya adalah gulai tunjang atau dinamakan kikil di Jawa.

Rata-rata penjual Nasi Kapau yang masih tinggal di kampung, berdagang di warung tenda di Bukittinggi. Namun tak sedikit yang merantau dan membuka kedai Nasi Kapau di Padang, Pekanbaru, Medan, Jambi, Jakarta, dan berbagai kota lain di Indonesia.

Dok pribadi

Sejak beberapa tahun terakhir ini seiring dengan banyaknya orang yang punya kendaraan sendiri, banyak yang penasaran seperti apa kondisi nagari Kapau. Ini menginspirasi beberapa warga setempat untuk membuka kedai nasi.

Waktu saya berkunjung ke sana, sebelum memilih warung makan mana yang akan saya singgahi, saya sengaja melewati dari gerbang masuk nagari itu sampai ketemu batas desa. 

Saya hitung, ada sebanyak tujuh warung Nasi Kapau yang terdapat di pinggir jalan. Semua tampilannya sederhana, sehingga saya akhirnya memilih warung yang paling ramai. Ini indikasi bahwa masakannya enak.

Namun karena saya pernah mencoba Nasi Kapau di Jalan Kramat Jakarta, yang di Pasar Atas Bukittinggi, dan yang di Pasar Payakumbuh, menurut saya rasa yang di Nagari Kapau masih kalah dengan yang pernah saya coba.

Tampaknya para master masakan Nasi Kapau masih belum tertarik membuka warung makan di kampung halamannya. Sehingga yang membuka mungkin yang belum berpengalaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline