Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Pantai Ancol Makin Cantik, Pasar Seni Makin Sepi

Diperbarui: 23 Juni 2019   17:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Sudah lama saya tidak ke Ancol, objek wisata paling populer di Jakarta. Saat hari ulang tahun Jakarta ke-492, Sabtu 22 Juni 2019 kemarin, saya bersama keluarga sengaja main ke Ancol. Siapa tahu tiket masuknya gratis, karena dengar-dengar setiap HUT Jakarta, ada kebijakan khusus seperti itu.

Ternyata informasi yang saya dapat keliru. Harga tiket masuk berlaku normal, sekadar diskon pun tak ada. Satu orang terkena biaya Rp 25.000 dan sejumlah yang sama untuk mobil. Pantas saja antrean masuk tidak mengular.

Harga di atas termasuk mahal bagi kebanyakan orang untuk hanya sekadar menikmati pantai. Sayangnya tak ada pantai lain di Jakarta dan sekitarnya yang memadai buat dikunjungi.

Dok pribadi

Maka meskipun mahal, biasanya setiap hari libur Ancol tetap ramai. Tampaknya yang saya temui kemarin, mungkin karena masih jam 1 siang, antrean kendaraan yang memasuki gerbang tempat pembayaran tidak seramai seperti saat dulu saya beberapa kali berkunjung.

Sebetulnya di Ancol sendiri terdapat beberapa objek yang memungut bayaran secara terpisah. Yang paling diminati adalah theme park Dunia Fantasi (Dufan). Namun kemarin juga agak sepi. Padahal ada beberapa wahana permainan baru di Dufan seperti yang tertera di baliho di sepanjang jalan di kawasan wisata itu.

Dok pribadi

Dufan tampaknya mulai tersaingi oleh Trans Studio yang ada di berbagai kota di tanah air. Mal-mal besar pun banyak menyediakan wahana permainan bagi anak-anak. 

Maka Dufan yang dulu digadang-gadang sebagai Disneyland-nya Indonesia, tampaknya perlu lebih banyak berbenah, apalagi kalau ingin menyaingi Universal Studio terdekat yang ada di Singapura.

Dok pribadi

Yang saya lihat kemarin, keramaian praktis terpusat di beach pool saja, tempat anak-anak berenang di pinggir pantai yang airnya dangkal. Sedangkan yang tidak berenang, lalu lalang saja di beachwalk, jalur khusus bagi pejalan kaki yang saat terakhir saya ke Ancol tiga tahun lalu, belum ada.

Karena adanya beachwalk itu, pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi terpaksa parkir agak jauh. Namun kawasan ini terlihat nyaman karena rindangnya pepohonan dan banyaknya ornamen berupa balon yang dipasang di bagian atas jalanan, termasuk lampu-lampu yang di malam hari tentu akan memancarkan warna-warni.

Pintu masuk Dufan (dok pribadi)

Di atas rerumputan dan pasir antara beachwalk dan beach pool, suasananya ramai sekali meski terkesan kurang tertib, karena banyaknya pengunjung yang datang bersama keluarga besarnya menggelar tikar dan makan bersama dengan makanan yang mereka bawa dari rumah.

Memang, di kawasan wisata Ancol tersebut relatif banyak restoran atau rumah makan berukuran besar. Tapi ya karena masalah harga, pengunjung berkantong pas-pasan pasti keder duluan mau masuk restoran, dugaannya akan menghabiskan banyak uang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline