Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Pelawak yang Memerankan Presiden Terpilih Jadi Presiden Sungguhan

Diperbarui: 27 Februari 2022   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Volodymyr Zelensky (covesia.com)

Saat awal masa kampanye pilpres 2019 yang lalu, di samping publik disuguhi kampanya dari paslon Jokowi-Ma'ruf dan paslon Prabowo-Sandi, ternyata ada pula kampanye dari paslon fiktif yang mencuri perhatian masyarakat.

Paslon fiktif tersebut adalah pasangan Nurhadi-Aldo yang disingkat Dildo. Pasangan yang mengaku mendapat nomor urut 10 ini diusung oleh partai yang juga fiktif, yakni Partai Untuk Kebutuhan Iman dan membentuk Koalisi Indonesia Tronjal-Tronjol Maha Asyik. 

Nurhadi sendiri sebetulnya berprofesi sebagai tukang pijat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Namun materi kampanyenya yang menjadi viral di media sosial membuat Nurhadi ngetop mendadak dan sempat beberapa kali diundang tampil di sejumlah stasiun televisi.

dok. pantau.com

Nah, kisah berikut ini terjadi di Ukraina. Bukan fiktif, meski awalnya mungkin seperti dianggap bercanda, ketika pelawak ternama di negara itu yang bernama Volodymyr Zelensky, mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden Ukraina, pada malam tahun baru lalu.

Pelawak berusia 41 tahun itu sebelumnya pernah memainkan karakter Presiden Ukraina dalam sebuah serial komedi televisi lokal yang berjudul Servant of the People.

Menurut berita yang bayak beredar di media daring, antara lain detik.com (22/4/2019), Zelensky tidak terlalu mengungkapkan platform-nya dan terkesan menghindar untuk menyampaikan pandangan-pandangannya kepada publik dengan hanya menggelar sedikit konferensi pers.

Zelensky menyebut bahwa sudah menjadi strateginya untuk menghindari program talk show di mana orang-orang dari pemerintahaan yang lama hanya duduk dan bertengkar.

Untuk meningkatkan publisitas, Zelensky lebih banyak memanfaatkan media sosial, terutama Youtube. Bisa jadi Zelensky memang belum banyak mengetahui seluk beluk tugas kenegaraan, namun dalam wawancaranya dengan Der Spiegel yang dikutip Pravda Maret 2019 lalu, motif Zelensky terjun ke politik adalah demi membawa orang-orang baik dan profesional ke tampuk kekuasaan.

Zelensky berhasil menggaet mantan Menteri Keuangan Ukraina, Oleksandr Danylyuk, sebagai dewan penasihat tim politiknya. Namun harus diakui, Zelensky diuntungkan oleh tingkat kepercayaan publik yang menurun terhadap petahana yang menjadi pesaingnya di pilpres, yakni Petro Poroshenko.

Pada pilpres putaran pertama yang berlangsung 31 Maret 2019, Zelensky tampil di posisi teratas dengan perolehan 30% suara, disusul oleh petahana yang hanya meraih 16%, serta di bawah itu ada belasan kandidat lainnya.

Lalu ketika bertarung di putaran kedua, 21 April 2019, menurut hasil exit poll yang ditayangkan televisi nasional Ukraina, Zelensky menang telak dengan meraup suara lebih dari 70% dan sisanya untuk petahana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline