Penantian panjang klub sepak bola Persija Jakarta bersama ratusan ribu Jakmania, pendukung fanatik Persija, akhirnya terjawab sudah. Pada hari Kamis (13/3/2019), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah melakukan kick off pertanda dimulainya pembangunan Jakarta International Stadium, sebuah stadion yang rencananya menjadi homebase bagi Persija.
Namun tentu juga stadion yang digadang-gadang akan menjadi yang terbaik di Indonesia ini bisa juga digunakan untuk berbagai kegiatan lain, karena Anies mengharapkan kehadiran stadion ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi warga ibukota, tapi juga bagi semua warga Indonesia.
Rencana stadion yang atap lapangannya bisa dibuka-tutup tersebut sehingga bila ada pertandingan sepak bola dalam kondisi hujan, tidak masalah kepada para pemain, akan rampung pada tahun 2021 mendatang. Pertunjukan lain yang bersifat indoor juga bisa difasilitasi.
Di samping atapnya bisa dibuka-tutup, ada sejumlah keistimewaan lain dari Jakarta International Stadium, seperti ramah lingkungan, ramah disabilitas, saling terhubung dengan transportasi publik LRT, MRT, Transjakarta, dan juga commuter line, juga akan terdapat ruang terbuka yang luas yang terintegrasi dengan Taman BMW dan Danau Sunter. Di ruang terbuka ini bisa menjadi plasa shalat karena dirancang berupa garis-garis yang bisa dipakai untuk shalat.
Diharapkan pembangunan stadion tersebut bisa berlangsung sesuai dengan rencana. Namun tentu publik juga berharap agar pembangunan itu bebas dari praktik korupsi dengan modus apapun dan dalam jumlah berapapun.
Penting pula untuk diperhatikan, bahwa membangun sesuatu sebetulnya tidaklah sulit, sepanjang tersedia dana yang mencukupi. Yang lebih sulit justru merawatnya. Betapa banyak kita lihat stadion di beberapa kota yang dipakai buat Pekan Olahraga Nasional (PON) seperti di Pekanbaru dan Samarinda, yang sekarang kondisinya memprihatinkan.
Perilaku masyarakat juga menjadi penentu, bagaimana memperlakukan sarana atau kelengkapan di sebuah stadion. Jangan sampai ada penonton yang bertindak brutal seperti merusak bangku tribun karena kesal klub yang didukungnya kalah. Tindakan vandalisme seperti melakukan corat coret di tembok stadion juga harus dihindari.
Terakhir tentu kita juga berharap, seiring dengan semakin banyaknya fasilitas olahraga berkelas internasional, prestasi olahraga kita, tidak semata-mata sepak bola, juga harus berbicara di level internasional.
Khusus untuk sepak bola, kehadiran Jakarta International Stadium tidak saja buat mengangkat prestasi Persija, namun juga prestasi timnas di semua level usia.
Persija sudah cukup lama menjadi tuan rumah dengan berpindah-pindah homebase. Bila memang ada kesepakatan antara manajemen Persija dengan pihak pengelola Stadion, sebaiknya juga bisa menjadikan stadion tersebut sebagai obyek wisata seperti yang dipunyai klub-klub besar di Eropa, antara lain menyediakan merchandise store resmi, restoran bernuansa Persija, museum tempat memajang berbagai trofi penghargaan, dan beberapa spot yang menarik untuk berfoto.