Kebetulan saja saya harus ke Semarang karena ada acara kantor. Bila misalnya saya diberi uang untuk ongkos transportasi sejumlah tertentu, katakanlah sebesar standar tarif pesawat termahal, maka saya belum tentu akan naik pesawat, karena ada banyak pilihan yang lebih murah dan tetap nyaman, sehingga saya bisa mengantongi kelebihan uang transpor.
Namun karena perusahaan tidak memberikan dalam bentuk uang, tapi hanya menyediakan tiket sesuai pilihan masing-masing yang ditugaskan ke Semarang, maka tentu saja semua kami memilih naik pesawat maskapai penerbangan terbaik yang melayani jalur Jakarta-Semarang.
Alhamdulillah saya jadi bisa menikmati kemegahan bandara baru Semarang, landasannya yang lama diperluas secara signifikan, lalu gedung terminalnya merupakan bangunan baru.
Komplek bandara ini dibangun di atas rawa-rawa, bahkan sering terjadi rob sebelumnya. Keberadaan bandara yang baru, otomatis merubah wajah kawasan ini menjadi lebih nyaman dan indah.
Tapi setelah saya hitung-hitung, penghematan waktu yang didapat karena naik pesawat, tidak berbeda jauh ketimbang misalnya saya membawa mobil sendiri lewat jalan tol Jakarta-Semarang yang hanya sekitar 5 jam.
Soalnya, dari saat saya meninggalkan rumah di Tebet, Jakarta Selatan, naik taksi ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, proses check-in, menunggu cukup lama di ruang tunggu, boarding, masih butuh waktu lagi mungkin menunggu antrian untuk take-off, terbang sekitar 50 menit, mendarat, turun pesawat, menunggu bagasi, keluar terminal yang makan waktu pula karena relatif jauh, naik taksi dan sampai di hotel tujuan, ternyata juga memakan waktu hampir 5 jam.
Kalau lewat tol, memang biayanya sekitar Rp 400.000. Untuk bahan bakar juga sekitar sejumlah itu. Tapi bila berangkat berdua dan biayanya patungan, jelas jatuhnya jauh lebih murah dari pada ongkos pesawat, dan berimbang dengan ongkos kereta api eksekutif.
Apalagi kalau patungan bertiga atau lebih, jelas pihan lewat tol yang paling hemat. Dengan membawa kendaraan sendiri, di Semarang pun tak lagi direpotkan dengan mencari taksi atau angkutan umum dalam kota.
Hanya saja perlu diingat, sepanjang ruas jalan tol baru dari Brebes sampai Semarang, ketersediaan fasilitas rest area dan pos pengisian bahan bakar masih belum memadai.
Tak heran, dari pengamatan sekilas, moda transportasi yang paling laris untuk rute Jakarta-Semarang adalah dengan menggunakan kereta api. Stasiun Gambir atau Senen di Jakarta terletak di pusat kota, demikian pula Stasiun Tawang di Semarang. Artinya, tidak butuh waktu lama untuk ke stasiun, dan penumpang tidak perlu check in satu jam sebelum keberangkatan.
Di atas kereta, penumpang duduk nyaman di kursi yang lebih lebar ketimbang ukuran kursi kelas ekonomi di pesawat. Bisa tidur nyenyak atau membaca buku dengan tenang. Lamanya perjalanan Jakarta-Semarang juga sekitar 5 jam.