Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Ditanya Presiden Joko Widodo, Bintang Timnas U-22 Ingin Jalan di Kampungnya Diperbaiki

Diperbarui: 2 Maret 2019   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.tribunnews.com

Ada cerita menarik dari pertemuan para pemain, pelatih, dan seluruh official timnas U-22 dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (28/2/2019) kemarin. Seperti diketahui, sebagai apresiasi atas prestasi timnas U-22 menjuarai turnamen Piala AFF U-22 di Kamboja, Presiden meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan para pemain.

Tentu saja merupakan sebuah kebanggaan tersendiri dapat bertemu orang nomor satu di republik ini di istana yang megah tersebut. Apalagi Presiden juga memberikan hadiah uang Rp 200 juta pada masing-masing pemain, setelah sebelumnya Menpora Imam Nahrawi juga memberikan hadiah Rp 65 juta bagi setiap pemain.

Seperti biasa dalam berbagai pertemuan dengan kelompok masyarakat lainnya, Presiden tampak begitu akrab bergurau dengan seluruh pemain, tidak kelihatan menjaga jarak. Namun beliau memberikan perhatian khusus pada pemain asal Papua. Ini tidak mengherankan bila mengingat betapa Presiden sangat mencintai Papua yang terbukti dari demikian seringnya beliau berkunjung ke daerah paling timur di negara kita itu.

Maka dalam pertemuan di Istana Negara, dua bintang timnas U-22 asal Papua, Marinus Wanewar dan Osvaldo Haay, terlihat duduk di sebelah kanan dan kiri Presiden. Sang pelatih bertangan dingin Indra Sjafri malah terlihat di baris belakang. Dari foto di atas yang bersumber dari tribunnews.com, menarik menyaksikan Marinus yang tertawa lebar, entah lelucon apa yang sedang diomongkan Presiden.

Tapi dari pemberitaan sejumlah media daring, terungkap suatu hal yang membanggakan, bahwa ternyata Marinus yang merupakan bintang di timnas U-22 karena di Piala AFF yang baru usai ia mengemas 3 gol dan menjadi salah satu top skor, betapa sangat menginginkan kemajuan di kampung halamannya.

Saat ditanya berasal dari mana oleh Presiden, Marinus menjawab dari Papua. Tapi segera diperjelas Presiden, bahwa kalau Marinus orang Papua, beliau sudah tahu, yang ditanyakan adalah Papua-nya di mana?

Barulah Marinus menjawab bahwa ia berasal dari Sarmi, sebuah kabupaten di Papua yang terletak di sebelah barat Kabupaten Jayapura, dan menghadap ke Lautan Pasifik di sebelah utaranya. Sarmi merupakan salah satu kabupaten yang banyak menerima transmigran dari Jawa sehingga pertaniannya mulai berkembang.

Namun jalan raya antar kampung di Sarmi masih tergolong jelek, sehingga saat ditanya oleh Presiden mau minta apa, Marinus spontan menjawab meminta agar jalan di kampungnya diperbaiki.

Betul-betul sebuah permintaan yang membanggakan, ternyata Marinus tidak meminta sesuatu untuk keperluan pribadinya, namun untuk kemajuan kampungnya. Padahal para pemain lain sewaktu ditanya Presiden hal yang sama, meminta agar diberi kesempatan menjadi pegawai negeri, tentara, atau polisi. Ada juga yang ingin kuliah, seperti diutarakan Osvaldo Haay.

Sedangkan pemain yang sudah berstatus TNI dan Polri meminta agar dinaikkan pangkatnya. Hal ini langsung terkabul seperti yang dialami Sani Rizki Fauzi yang mencetak gol di laga final melawan Thailand. Polisi berpangkat Bripda di Satuan Brimob Polda Metro Jaya ini baru saja mendapat kenaikan pangkat luar biasa (tribunnews.com, 1/3/2019).

Kembali ke permintaan Marinus, meskipun Presiden menjawab bahwa urusan jalan itu tidak berkaitan dengan urusan sepak bola, namun beliau telah memerintahkan staf kepresidenan untuk mencatat dan menindaklanjutinya. Yang jelas di masa Presiden Jokowi, pembangunan jalan raya di Papua betul-betul digenjot, meski membawa korban karena ada gangguan dari pihak yang menentang pemerintah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline