Ada yang sedikit merisaukan para pengamat sepak bola atas penampilan timnas U-22 yang diarsiteki Indra Sjafri yang sore ini, Minggu 24 Februari 2019, akan berhadapan dengan Vietnam pada babak semi final turnamen Piala AFF U-22 di Kamboja.
Dari tiga kali penampilan di babak penyisihan grup, starting eleven selalu ada pergantian untuk beberapa pemain. Padahal pemain yang turun dari menit pertama, logikanya adalah pemain inti yang terbaik di posisi masing-masing.
Pergantian pemain biasanya berlangsung di babak kedua setelah ada pemain yang cedera, tidak berkembang permainannya, atau perlu perubahan taktik setelah melihat permainan lawan.
Saat laga perdana melawan Myanmar, Indra Sjafri menurunkan Awan Setho sebagai penjaga gawang. Saat lawan Malaysia giliran Satria Tama yang tampil, lalu kembali Awan Setho ketika berhadapan dengan Kamboja.
Untuk pemain belakang, hanya Asnawi Mangkualam yang konsisten tidak tergantikan. Firza Andika bermain penuh saat lawan Malaysia dan Kamboja, dan menjadi pemain pengganti Samuel Christianson saat lawan Myanmar.
Andy Setyo dan Rahmat Irianto dimainkan waktu berhadapan denga Myanmar dan Malaysia, tapi diganti oleh Bagas Adi dan Nurhidayat saat bertemu Kamboja.
Sedangkan pemain lapangan tengah, Lutfi Kamal dan Gian Zola selalu menjadi pilihan utama. Adapun gelandang lain yang masuk line-up adalah Hanif Syahbandi saat lawan Myanmar, Rafi Syaharil saat lawan Malaysia dan Sani Rizki saat lawan Kamboja.
Pada posisi penyerang, hanya Osvaldo Haay yang selalu bermain. Marinus Wanewar yang telah menyumbang tiga gol diturunkan ketika berhadapan dengan Malaysia dan Kamboja, Witan Sulaiman saat lawan Myanmar dan Kamboja, Dimas Drajad saat lawan Myanmar dan Billi Keraf saat lawan Malaysia.
Hobi Indra Sjafri melakukan gonta ganti pemain tersebut menimbulkan berbagai dugaan. Bisa jadi tujuannya sebagai bagian dari taktik agar lawan tidak bisa mengantisipasi gaya permainan yang akan diperagakan anak-anak timnas U-22.
Atau bisa jadi pula dari 11 pemain inti pilihan Indra, tidak semuanya fit untuk tampil setiap dua hari sesuai agenda di turnamen Piala AFF U-22 ini.
Tapi hal itu berpotensi menjadi bumerang bila Indra masih melakukan coba-coba karena belum menemukan formasi yang pas, atau Indra menilai kemampuan pemain memang setara semua?