Dalam hitungan hari, tepatnya mulai tanggal 17 Februari 2019, turnamen Piala AFF U-22, akan berlangsung di Kamboja. Delapan negara Asia Tenggara, setelah Singapura, Laos, dan Brunei mengundurkan diri, bersaing memperebutkan yang terbaik di kawasan ini.
Indonesia tergabung dalam grup B bersama Malaysia, Myanmar, dan tuan rumah Kamboja. Sedangkan di grup A dihuni oleh Thailand, Vietnam, Timor Leste dan Filipina. Indonesia sendiri baru memainkan laga perdana melawan Myanmar, 18 Februari 2019.
Timnas U-22 telah dipersiapkan selama lebih kurang 6 minggu di bawah bimbingan pelatih kepala Indra Sjafri. Indra sesungguhnya tidak memulai dari nol, karena mayoritas pemain berasal dari skuad timnas U-19 tahun lalu yang juga ditanganinya.
Masalahnya ada 3 pemain pilihan Indra yang tidak diperkenankan bergabung oleh klub yang menaunginya. Egy Maulana Vikri tidak dilepas ke timnas oleh Lechia Gdansk, Polandia, Ezra Walian tidak diizinkan Almere City, Belanda, dan Saddil Ramdani ditahan oleh Pahang FA, Malaysia.
Khusus untuk Saddil memicu perdebatan sengit dari warganet karena Pahang FA dinilai diskriminatif. 3 pemain mereka yang dipanggil timnas Malaysia diizinkan bergabung, kenapa Saddil tidak? Tapi klub juga mempunyai alasan bahwa turnamen Piala AFF U-22 tidak masuk kalender FIFA, sehingga klub tidak wajib melepas.
Dengan demikian pemain yang tergolong bintang di skuad timnas U-22 relatif terbatas. Untung saja Osvaldo Haay, pemain lincah asal Papua yang tahun lalu bermain untuk Persebaya Surabaya, tetap dibawa Indra ke Kamboja.
Soalnya, Osvaldo sempat tidak ikut latihan selama 10 hari dan otomatis tidak turun dalam tiga kali uji coba, karena memilih ikut trial di salah satu klub di Spanyol. Indra awalnya sudah menyarankan agar Osvaldo tidak ikut trial tersebut.
Ada tiga kali uji coba yang dilakoni timnas U-22, dan semuanya menuai hasil imbang. Terakhir, Selasa (12/2) di Bangkalan, Jawa Timur, saat melawan Madura United, skor akhirnya adalah 1-1. Ini laga yang menarik karena timnas U-22 nyaris kalah, dan baru berhasil menyamakan kedudukan pada menit 90+1 dari sontekan striker Marinus Wanewar.
Madura United menurunkan skuad intinya, sehingga pertahanan timnas U-22 betul-betul mendapat ujian tangguh dari sejumlah pemain berpengalaman seperti Zah Rahan, Greg Nowokolo, Aleksandar Rakic dan Andik Vermansyah.
Baru 10 menit, Madura sudah unggul melalui sundulan Slamet Nurcahyo menyambut umpan matang Andik Vermansyah. Untung saja setelah itu sejumlah peluang yang diperoleh Madura gagal dikonversi menjadi gol.
Dari dua kali uji coba sebelumnya, timnas U-22 juga bermain imbang 2-2 melawan Bhayangkara FC dan 1-1 melawan Arema Malang. Hanya pada dua pertandingan tersebut timnas U-22 unggul terlebih dahulu sebelum disamakan lawan.