Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Pesta Tahun Baru Tempo Dulu Lebih "Gila", Sekarang Lagi Prihatin

Diperbarui: 1 Januari 2019   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.voaindonesia.com

Selamat tinggal 2018, selamat datang 2019. Waktu yang berlalu tak kan pernah kembali lagi, namun sejarah selalu berulang. Kalau tahun 2018 ditandai dengan banyaknya terjadi bencana di tanah air tercinta, tahun 2019 pun ancaman itu tak berkurang.

Tapi orang bijak selalu mampu belajar dari sejarah. Maka seharusnya kita semua sudah lebih siap dalam menghadapi bencana sehingga risikonya bisa termitigasi dengan baik. 

Mangingat sejumlah bencana yang menimpa negara kita baru saja terjadi secara beruntun, beberapa kepala daerah, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan.

Salah satu kriteria tidak berlebihan itu adalah dengan tidak mengadakan pesta kembang api. Padahal boleh dikatakan pesta kembang api menjadi acara puncak yang dipertunjukkan selama beberapa menit saat mulai jam 00.00 setiap 1 Januari di semua kota besar dunia.

Bahkan di beberapa tempat yang menggelar acara khusus menyambut tahun baru, diagendakan meminta mereka yang hadir untuk melakukan perenungan sejenak, mengintrospeksi apa saja kesalahan yang dilakukan baik secara individu maupun bersama-sama, serta bertekad untuk tidak berbuat hal serupa di masa datang.

Beberapa organisasi melakukan zikir bersama sebagai wujud rasa syukur atas segala kenikmatan yang telah dilimpahkan oleh Sang Pencipta, memohon ampun atas segala dosa, dan meminta petunjuk serta keberkahan atas berbagai hal yang akan dilakukan.

Jakarta sebagai ibukota negara yang menjadi barometer dalam urusan pesta tahun baru tentu mempunyai banyak sekali event, baik yang dibuat oleh pihak tertentu dengan motif komersial, maupun oleh pemda sebagai hiburan buat masyarakat umum.

Alasan kita harus prihatin karena bencana alam, tidak menyurutkan niat sebagian warga ibukota yang memang memerlukan momen tertentu untuk sejenak melepaskan beban kehidupan yang kian berat.

Maka sejumlah acara pun disusun oleh Pemda DKI dalam rangka menyambut tahun baru. Ada empat panggung hiburan disiapkan yakni di pintu masuk Monas dari sisi barat daya, bunderan Hotel Indonesia, perempatan ujung Jalan Kebon Sirih, dan perempatan ujung Jalan KH Wahid Hasyim.

Bagi warga yang tertarik dengan kesenian Betawi bisa datang ke Setu Babakan, Jakarta Selatan, tepatnya di Perkampungan Budaya Betawi. 

Ada lagi acara yang cukup unik yang langsung dihadiri Gubernur Anies Baswedan yakni pernikahaan massal yang digelar oleh Pemprov DKI di Lapangan Parkir Thamrin 10, Jakarta Pusat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline