Semarak Kuliner Minangkabau 2018 di Blok M Jakarta

Nama acaranya seperti yang tertulis pada backdrop di pentas tempat penyanyi dan pemusik lagi manggung adalah "Sumarak Minangkabau 2018".  Sumarak adalah bahasa Minang untuk semarak. Tempatnya di halaman Blok M Square, Jakarta Selatan, tanggal 9 sampai 11 November 2018.

Tapi selain adanya pertunjukan musisi Minang, selebihnya yang bisa dinikmati pengunjung, meskipun dengan harga sedikit di atas standar, adalah aneka makanan, jajanan, minuman, dan juga berbagai macam kerupuk, semuanya khas Minang. 

Makanya, nama acaranya yang lebih pas adalah "Semarak Kuliner Minang", karena produk non makanan seperti kerajinan, kain tenun, bordir, benda seni seperti ukiran dan kaligrafi, atau keragaman budaya Minang lainnya, tidak akan ditemui oleh pengunjung.

Dok pribadi

Jadi, bagi warga perantau asal Minang yang jumlahnya cukup banyak di Jabodetabek, yang ingin memuaskan hasratnya atas segala sesuatu yang berbau kampung halaman, tak usah terlalu berharap banyak. 

Tapi bila tujuannya berburu kuliner, dan kuliner Minang punya peminat yang sangat banyak, termasuk dari suku bukan Minang, maka  ini saat yang tepat untuk menuntaskan hasratnya.

Saking banyaknya pilihan makanan, bila perut sudah penuh terisi dengan Nasi Kapau, Sate Padang atau Soto Padang, padahal masih banyak yang lain, ada Bika, Es Durian, Gulai Itiak Lado Ijau, Katupek Pitalah, dan sebagainya, ya dibungkus saja untuk dibawa pulang.

Nasi Kapau (dok pribadi)

Jangan heran kalau koridor tempat pengunjung berjalan yang di sisi kiri dan kanannya berjejer puluhan tenda penjual makanan, penuh sesak. Selain areanya memang sempit, animo pengunjung juga cukup banyak. Nikmati saja suasana berdesak-desakan itu sambil dihibur oleh lagu-lagu Minang.

Tapi bagi yang ingin lebih nyaman, aneka makanan tersebut sebetulnya setiap hari gampang dicari di Kramat Raya atau di Pasar Benhil. Artinya, warga ibukota penyuka makanan Minang tidak pernah kekurangan kesempatan.

Dok pribadi

Sekali lagi, acara Semarak Minangkabau yang diadakan di Blok M, bukan even budaya. Ini hanya soal bisnis makanan semata yang dikemas dengan cara berbeda.