Anwar Ibrahim yang disebut-sebut akan menjadi Perdana Menteri Malaysia bila nantinya Mahathir Mohamad jadi meletakkan jabatan, Senin (29/10) yang lalu mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Negeri Padang (UNP), karena dinilai berperan dalam pendidikan politik. Berita ini tidak banyak terekspos karena bersamaan dengan terjadinya musibah Lion Air.
UNP, yang dahulunya bernama IKIP Padang, pada September 2017 pernah memberikan gelar serupa pada Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri. Megawati juga hadir di acara buat Anwar Ibrahim tersebut karena didaulat memberikan testimoni terhadap Anwar. Selain Megawati, hadir juga pejabat lainnya, yakni Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang.
Megawati menyampaikan bahwa dirinya dan Anwar Ibrahim sama-sama politisi tidak dari karpet merah, yang tidak mudah menapaki jalan politik. "Anwar sudah masuk penjara, saya baru hampir masuk penjara, namun selamat setelah zaman reformasi", kata Megawati yang juga memuji isrri Anwar sebagai wanita tangguh (Kompas.com 29/10).
Dalam pidatonya, Anwar Ibrahim sempat terselip lidah dengan menyebut nama Prabowo saat mencontohkan pimpinan politik hebat dari Indonesia. Anwar kemudian sadar dan meralat karena yang dimaksudkannya adalah Prawoto, di samping menyebut nama Soekarno dan Hatta. Namun karena sudah terlanjur, biar adil Anwar juga menyebutkan nama Presiden Joko Widodo, seperti dilaporkan Antara (31/10).
Anwar Ibrahim meminta agar generasi muda belajar dari tokoh besar bangsa yang berjuang untuk kepentingan rakyat agar rakyat sejahtera dan mendapatkan hak mereka. Namun saat ini kecanggihan bangunan yang besar dan laboratorium yang bagus, membuat mereka jauh dari tujuan menyejahterakan rakyat.
Tak lupa pula Anwar menyebutkan kekagumannya pada Ranah Minang yang telah melahirkan banyak tokoh yang pemikirannya mempengaruhi Anwar, seperti Bung Hatta, Muhammad Yamin, Muhammad Natsir, Sutan Syahrir, sastrawan Abdul Muis, dan ulama yang sangat terkenal sampai ke Malaysia, Buya Hamka.
Karena ada kedekatan emosional dengan Ranah Minang itulah yang membuat Anwar mau menerima anugerah doktor kehormatan dari UNP. Lagi pula di antara pendukung Anwar di Malaysia, tidak sedikit yang berasal dari perantau Minang yang sudah menjadi warga negara Malaysia.
Selamat untuk Anwar Ibrahim, semoga kerjasama antar dua negara serumpun, Indonesia dan Malaysia, akan semakin baik. Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah di bidang pendidikan. Tentu maksudnya tidak sekadar saling belajar di perguruan tinggi saja, namun juga kesediaan Malaysia untuk memberikan fasilitas pendidikan bagi anak-anak para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Seperti diketahui ada jutaan TKI di Malaysia, yang sebagian besar bekerja di perkebunan, konstruksi, dan asisten rumah tangga. Banyak pula TKI yang terkena kasus hukum, baik TKI yang masuk Malaysia secara sah, maupun illegal, tanpa mendapat pembelaan secara layak.
Mudah-mudahan dengan hubungan baik antar pemimpin kedua negara secara personal, seperti yang diperlihatkan oleh Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad dengan para pejabat Indonesia, akan berdampak positif bagi TKI.