Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Akankah Sumatera Tanpa Wakil di Liga 1 2019?

Diperbarui: 3 November 2018   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sriwijaya FC (dok. jawapos.com)

Bagi para pendukung klub kebanggaan wong kito, Sriwijaya FC, sekarang pasti lagi gundah. Klub yang dulu amat disegani, pernah menjadi pemuncak dalam kompetisi sepak bola di tanah air pada tahun 2008 dan 2012, saat ini nasibnya di ujung tanduk, terancam terdegradasi dari Liga 1.

Jumat (2/11)   malam, saat bertandang ke markas Persela Lamongan, Sriwijaya dihajar dengan tiga gol tanpa balas. Dua gol Persela dicetak oleh Dendi Sulistiawan pada menit 30 dan 77, dan gol dari Guntur Triaji pada menit 36.

Akibatnya, pada klasemen sementara, Sriwijaya menduduki peringkat 15, suatu posisi yang rawan, karena peringkat 16, 17 dan 18 akan terdepak dari Liga 1, diganti oleh peringkat 1, 2 dan 3 di Liga 2 yang kompetisinya sudah memasuki tahap 8 besar.

Memang, pada tahun ini,  klub dari kota mpek-mpek Palembang itu, menghadapi banyak masalah. Saat putaran pertama mau berakhir, tiba-tiba pelatih terkenal yang dulu membawa Sriwijaya menjadi juara Liga Indonesia, Rahmad Darmawan, mengundurkan diri. Rahmad hengkang ke klub Mitra Kukar.

Celakanya beberapa pemain inti juga keluar. Makan Konate dan Alfin pindah ke Arema Malang dan Patrich Wanggai berlabuh ke Persib Bandung. Subangkit yang ditunjuk menjadi pelatih, harus bisa mencari komposisi terbaik dari pemain yang masih setia.

Tapi apa hendak dikata, prestasi Sriwijaya makin melorot. Akhirnya, sejak tiga pertandingan terakhir, kursi pelatih diisi oleh Alfredo Vera yang sebelumnya memegang Persebaya. 

Sayangnya debut Alfredo Vera belum mampu mengangkat posisi Sriwijaya, karena dikalahkan PSIS Semarang 1-0. Kemudian saat menjadi tuan rumah, sempat memberi harapan dengan menggasak Perseru Serui 4-0. Lalu kalah dari Persela seperti yang  ditulis di atas.

Tidak begitu jelas sebetulnya, apakah ada masalah pada pihak manajemen klub, yang membuat pelatih Rahmad Darmawan tidak menuntaskan tugasnya, karena itulah yang menjadi awal keterpurukan Sriwijaya.

Tapi, kebetulan atau tidak, waktu hengkangnya Rahmad, berdekatan dengan kekalahan Dodi Reza Alex Noerdin, sang pemilik klub, dalam pilkada memperebutkan kursi Gubernur Sumatera Selatan. 

Jika saja Sriwijaya terdepak ke Liga 2, ada kekawatiran bakal tidak ada wakil Sumatera di Liga 1 2019. Soalnya wakil Sumatera lainnya, PSMS Medan, sudah lama bercokol di posisi juru kunci klasemen sementara.

Memang masih ada harapan, kalau minimal salah satu dari tiga klub asal Sumatera yang masuk 8 besar Liga 2, mampu promosi ke Liga 1. Klub tersebut adalah Semen Padang, Persiraja Banda Aceh, dan Aceh United. Tapi itu tidak gampang karena dikepung 4 klub dari Pulau Jawa dan 1 dari Kalimantan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline