Kalau anda ingin menikmati bagaimana suasana di Jepang ketika bunga sakura bermekaran, datanglah sekarang ke Magelang, Jawa Tengah. Di kota yang dekat dengan Candi Borobudur itu, di bulan Oktober ini bunga tabebuya sedang mekar-mekarnya.
Jadi kalau saat ini di kota yang juga dijuluki sebagai "kota sejuta bunga" itu, banyak orang yang berselfie dengan latar belakang bunga tabebuya, tak usah heran. Tentu mereka tak mau kehilangan kesempatan yang langka itu, mengingat puncak mekarnya bunga tabebuya berlangsung sekitar dua minggu saja.
Bunga tabebuya punya nama latin tabebuiya chrysotric dan berasal dari Brasil. Memang rasanya nama bunga yang satu ini masih asing di telinga kebanyakan orang Indonesia, tapi tidak bagi warga Magelang sejak tiga tahun terakhir ini.
Pemkot Magelang sengaja menanam pohon tabebuya sebagai pengganti pohon yang telah berusia tua dan rawan roboh. Sedangkan tabebuya menurut hasil pengkajian jauh lebih kokoh, namun memang butuh perawatan.
Tabebuya berakar tunggang dan tumbuh ke dalam tanah. Berbeda dengan pohon lain yang banyak ditanam di berbagai kota yang akarnya merambat ke trotoar dan membuat kontur jalan bergelombang.
Sampai sekarang sudah lebih dari seribu pohon tabebuya yang ditanam tersebar di berbagai penjuru kota, tapi yang terbanyak ada di komplek Balaikota Magelang. Pemkot berharap agar masyarakat juga berinisiatif menanam pohon ini di halaman rumah masing-masing.
Kota Magelang memang layak disebut kota hijau, tidak saja karena banyaknya pepohonan dan taman bunga, tapi juga hijau karena sebagian area kota ini menjadi lokasi kampus bagi para calon perwira militer. Nah, di lingkungan Akabri yang amat luas dan asri tersebut, semua bangunan dominan berwarna hijau.
Selain Candi Borobudur yang dari dulu menjadi salah satu obyek wisata kebanggaan Indonesia yang banyak dikunjungi turis mancanegara, pariwisata Magelang tengah menggeliat karena banyaknya desa yang membangun obyek wisata baru secara swadaya masyarakat.
Sebagian obyek wisata di desa-desa tersebut dibantu oleh beberapa perusahaan milik negara yang punya program mendirikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes). Dengan program ini, ada desa yang membuat taman bunga, pusat kerajinan tangan, sentra makanan olahan dari tempe dan tahu, dan sebagainya.
Jadi, sekaranglah momen terbaik bila ingin ke Magelang. Selain memanjakan mata dengan memandang bunga tabebuya sepuasnya, nikmati pula kuliner khas setempat, kupat tahu, yang warungnya banyak terdapat di pusat kota Magelang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H