Saat ini berwisata sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang dilakukan oleh banyak orang dalam mengisi hari libur. Bagi warga Jakarta dan sekitarnya, untuk berwisata jarak pendek yang bisa dilakukan tanpa menginap atau menginap untuk satu malam saja, banyak destinasi wisata di Jawa Barat dan Banten yang bisa menjadi pilihan.
Namun harus diakui, dari banyak pilihan tersebut, Bandung dan sekitarnya tetap masih nomor satu yang terbukti dengan banyaknya kendaraan dengan nomor polisi "B" yang memacetkan Bandung di setiap hari libur.
Tak dapat dipungkiri, Bandung punya banyak sekali objek wisata, dan melingkupi beberapa jenis wisata, mulai dari keindahan alam, taman kota, kuliner, kerajinan tangan, seni budaya, religi, dan yang terutama adalah shopping. Macet tidak lagi jadi penghalang karena kuatnya daya tarik objek wisata itu tadi.
Tapi, setelah jalan tol dari Jakarta ke Cirebon terhubung sepenuhnya sejak beberapa tahun lalu, sehingga memangkas waktu tempuh dari rata-rata 5 jam menjadi sekitar 3 jam saja, membuat Cirebon berpotensi menjadi pesaing serius Bandung.
Jangan heran kalau melihat semakin banyak warga ibukota dan sekitarnya yang berkunjung ke Cirebon. Di samping itu wisatawan asing pun mulai terlihat, terutama dari Malaysia dan Cina yang datang berkelompok melalui paket wisata, dan juga bule-bule yang datang secara individu atau dengan temannya.
Maka hotel-hotel baru pun bermunculan di Cirebon, beberapa di antaranya termasuk hotel berbintang tiga atau empat yang merupakan jaringan dari hotel berstandar internasional.
Sebetulnya ada banyak objek wisata di Cirebon dan sekitarnya, meskipun pantai yang indah tidak ada, padahal kota ini terletak di pinggir laut. Objek lama, tapi tidak begitu banyak dikunjungi wisatawan adalah Goa Sunyaragi, keraton, dan bangunan bersejarah di Linggarjati, di luar kota arah ke Kuningan.
Alhasil, yang membuat pariwisata Cirebon menggeliat terpusat di dua objek utama, yakni mengunjungi Kampung Batik Trusmi dan menikmati makanan khas setempat. Untuk kuliner ini, yang paling top adalah Empal Gentong, diikuti oleh Nasi Jamblang.
Ada banyak sekali warung empal gentong di Cirebon. bahkan di Jalan Raya Panembahan, yang dilalui pengunjung sebelum masuk pusat kota bila ke Cirebon lewat jalan tol, berjejer warung yang menyediakan makanan mirip sop daging ini, tapi dimasak di dalam gentong dan menggunakan kayu bakar.
Empal gentong bisa berkuah santan atau berkuah bening. Biasanya empal ini dimakan dengan ketupat yang dicemplungkan ke mangkok empal tersebut. Tapi boleh juga memilih nasi dengan piring terpisah.
Seperti halnya empal gentong, nasi jamblang juga gampang ditemui di banyak tempat di Cirebon. Bahkan di beberapa warung yang ternama, nasi yang sering dikonsumsi pagi hari ini, diantre oleh pengunjung yang memesan makanan dan yang belum kebagian kursi.